Distan Konkep Rutin Keliling Kecamatan, Proteksi Ternak dari Penyakit Mematikan

KENDARINEWS.COM—Sektor peternakan di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) kian mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah. Selain karena nilai ekonominya yang terus meningkat, sektor ini juga memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah pemberian layanan kesehatan hewan secara rutin.

Dinas Pertanian Kabupaten Konkep telah menjalankan program pemeriksaan kesehatan hewan yang dilakukan setiap bulan di seluruh wilayah kecamatan secara bergiliran. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kondisi ternak masyarakat, khususnya sapi, tetap dalam keadaan sehat dan bebas dari penyakit.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Konkep, Suwarno, mengatakan bahwa pelayanan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga keberlangsungan sektor peternakan yang sehat dan produktif. Tim yang diterjunkan terdiri dari satu dokter hewan dan empat paramedis veteriner yang bertugas memberikan pemeriksaan dan pengobatan langsung di lapangan.

“Setiap bulan kami menjadwalkan kunjungan ke tujuh kecamatan secara bergiliran. Tim kami sudah terlatih dan siap memberikan pelayanan terbaik kepada para peternak,” ujar Suwarno, Rabu (19/6).

Tak hanya itu, pemerintah juga telah membuka jalur komunikasi langsung bagi masyarakat yang membutuhkan penanganan cepat terhadap ternaknya. Warga dapat menghubungi penyuluh peternakan di tingkat kecamatan atau langsung mengontak Dinas Pertanian jika mendapati hewan ternaknya menunjukkan gejala sakit.

“Begitu kami menerima laporan, kami langsung bergerak ke lokasi. Respons cepat ini penting agar penanganan tidak terlambat,” tambahnya.

Suwarno juga menyoroti ancaman dua jenis penyakit berbahaya yang perlu diwaspadai para peternak, yaitu Bali Ziekte dan Lotr. Khusus Bali Ziekte, penyakit ini disebabkan oleh keracunan dari tumbuhan Lantana Camara yang sering dikonsumsi sapi saat dilepas di padang rumput tanpa pengawasan.

Sebagai langkah antisipatif, ia mendorong para peternak agar lebih peka terhadap gejala-gejala penyakit pada ternaknya. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama yang erat antara peternak dan pemerintah daerah. “Kalau ada sapi yang terlihat lemas, tak mau makan, atau menunjukkan perilaku tidak biasa, segera laporkan. Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang untuk mencegah penyebaran,” pesannya.

Tinggalkan Balasan