KENDARINEWS.COM—Program mencerdaskan anak bangsa ala Presiden Prabowo dengan membangun Sekolah Rakyat didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra.
Gubernur Sultra Andi Sumangerukka (ASR) telah mengajukan tiga opsi lokasi pembangunan Sekolah Rakyat di Bumi Anoa.
Langkah nyata lainnya dukungan tersebut, Pemprov Sultra melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) secara resmi membuka penerimaan guru untuk program Sekolah Rakyat.
Kebijakan ini diumumkan pada 22 April 2025 lalu, sebagai bentuk tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang optimalisasi pengentasan kemiskinan ekstrem.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mendukung agenda nasional. Khususnya melalui jalur pendidikan yang inklusif dan menjangkau masyarakat di wilayah terpencil maupun termarjinalkan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Yusmin, menjelaskan pendirian Sekolah Rakyat merupakan, upaya konkret pemerintah untuk memperluas akses pendidikan sebagai alat transformasi sosial. Terutama bagi keluarga miskin ekstrem.
“Pemprov Sultra membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para tenaga pendidik, baik Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non-ASN, untuk bergabung sebagai guru Sekolah Rakyat yang akan ditempatkan di berbagai wilayah di Provinsi Sultra,” ungkap Yusmin.







































