Lonjakan dan Pergerakan Arus Transportasi Selama Libur Lebaran, Ini Pantauan BPTD Sultra

KENDARINEWS.COM–Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Sulawesi Tenggara (Sultra), Husni Mubarak, mengungkapkan data terkini mengenai pergerakan transportasi selama periode mudik dan arus balik Lebaran 2024 di wilayah Sultra. Data ini mencakup produksi terminal, traffic counting, serta aktivitas pelabuhan penyeberangan.

Selama periode mudik, jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Puuwatu sejak H-10 hingga Hari Pertama Lebaran mencapai 1.808 orang. Sementara itu, dalam periode arus balik, yakni dari Hari Kedua Lebaran hingga Hari Kelima Setelah Lebaran, tercatat sebanyak 386 penumpang kembali ke Kendari, atau sekitar 21,35% dari total keberangkatan sebelumnya. “Ini berarti terdapat selisih sebesar 78,65% atau 1.422 penumpang yang belum kembali ke kota,”ungkapnya.

Dari segi traffic counting, Husni Mubarak mengungkapkan bahwa jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Kota Kendari dari Hari Kedua Lebaran hingga Hari Kelima Setelah Lebaran mencapai 35.299 unit. Dari jumlah tersebut, 16.152 kendaraan masuk ke Kendari, sementara 19.147 kendaraan keluar dari kota, dengan arus kendaraan didominasi dari arah Selatan, yakni Moramo.

“Terjadi penurunan lalu lintas harian rata-rata (LHR) sebesar 27,2% dibandingkan kondisi normal. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak kendaraan yang belum kembali ke Kendari setelah arus mudik,” jelasnya.

Selain itu, jumlah kendaraan yang keluar Kota Kendari sejak H-10 hingga Hari Pertama Lebaran mencapai 73.884 unit. “Namun, kendaraan yang kembali ke Kendari hanya sebesar 21,9% atau 16.152 unit, sementara sebanyak 78,1% atau 57.732 kendaraan masih berada di luar kota,”paparnya.

Data pelabuhan juga mencerminkan tingginya pergerakan penumpang. Dari H-10 hingga Hari Pertama Lebaran, jumlah penumpang yang berangkat melalui pelabuhan penyeberangan mencapai 73.735 orang. Sementara itu, dalam arus balik dari Hari Kedua Lebaran hingga Hari Kelima Setelah Lebaran, jumlah penumpang yang tiba hanya 18.205 orang atau sekitar 24,69% dari total keberangkatan. 

“Selisih antara jumlah keberangkatan dan kedatangan mencapai 75,31% atau sekitar 55.530 orang yang masih berada di luar daerah,”ungkapnya.

Di lintasan antarprovinsi Kolaka – Bajoe, tercatat sebanyak 12.422 penumpang melakukan perjalanan pada periode H-10 hingga Hari Pertama Lebaran, dengan 7.688 orang datang dan 4.734 orang berangkat. Saat arus balik, jumlah kedatangan mencapai 49% (2.334 orang), sementara 51% atau 2.400 orang masih berada di luar daerah.

“Sementara itu, di lintasan Tobaku – Siwa, jumlah penumpang pada periode mudik mencapai 7.623 orang (kedatangan 3.091, keberangkatan 4.532 orang). Selama arus balik, hanya 1.894 orang (42%) yang kembali, meninggalkan selisih sebesar 58% atau 2.638 orang,”jelasnya.

Di tingkat lintasan antar kabupaten, pergerakan penumpang juga cukup signifikan. Pada lintasan Torobulu – Tampo, jumlah penumpang mudik mencapai 8.355 orang, sedangkan jumlah kedatangan selama arus balik mencapai 44% (3.220 orang), dengan selisih keberangkatan dan kedatangan sebanyak 56% (4.099 orang). Di lintasan Amolengo – Labuan, sebanyak 10.009 orang melakukan perjalanan mudik (kedatangan 2.032, keberangkatan 7.977). “Saat arus balik, jumlah penumpang yang kembali baru 3.050 orang (38%), sehingga 62% atau sekitar 4.927 orang masih berada di luar kota,”terangnya.

Data yang dirilis oleh BPTD Kelas II Sultra ini menunjukkan bahwa arus mudik masih lebih tinggi dibandingkan arus balik, baik dari segi transportasi darat maupun penyeberangan laut.

“Kami terus memantau perkembangan arus transportasi dan mengimbau masyarakat yang hendak kembali ke Kendari untuk tetap berhati-hati dalam perjalanan. Kami juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keamanan dan kelancaran lalu lintas,” pungkasnya. (rah)