Berkah Pengemudi Pincara, Sekali Laju Angkut Mobil Tarifnya Rp300 Ribu

KENDARINEWS.COM—Banjir dengan ketinggian air 60 hingga 1 meter di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara (Konut) membuat warganya kreatif. Mereka membuat alat tranportasi yang dinamakan pincara. Pincara inilah satu satunya alternatif agar pengendara bisa melalui jalan yang penuh dengan air.

“Airnya belum surut dan masih menggenangi badan jalan di Desa Sambandete,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe Utara, Ns. Muh. Aidin, Senin (24/3/2025).

Satu-satunya akses melintasi jalur itu yakni menggunakan jasa pincara–semacam rakit darurat bermesin tempel. Tarif sekali melintas cukup menguras isi dompet. Untuk mobil, jasa pincara dipatok sekira Rp300 ribu sekali melintas. Sebelumnya menembus angka Rp600 ribu-Rp800 ribu per kendaraan sekali melintas.

Tarif jasa pincara untuk menyebrangkan sepeda motor, kini dipatok Rp50 ribu per unit. Sebelum pemerintah setempat turun tangan, warga mematok harga Rp100 ribu per unit untuk sekali melintas.

Salah seoang sopir angkutan barang, Aldi, mengeluhkan kondisi banjir tersebut. Ia harus merelakan duitnya untuk sekali melintas menggunakan jasa pincara di atas kedalaman air 60 cm hingga 1 meter.

“Saya harus bayar rakit (pincara) dengan biaya cukup mahal. Padahal saya hanya ingin melanjutkan perjalanan,” keluh Aldi yang mengantar barang dari Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah menuju Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Biaya jasa rakit darurat yang disediakan oleh warga setempat, untuk membantu pengendara melintasi jalan yang terendam, bisa mencapai ratusan ribu rupiah sekali melintas. Hal ini tentu menambah beban bagi Aldi dan pengendara lainnya, yang terpaksa bergantung pada layanan tersebut.

Banjir yang melanda Desa Sambandete ini, juga mengganggu mobilitas warga setempat dan pengguna jalan lainnya. Tak hanya para sopir seperti Aldi, tetapi warga hendak beraktivitas juga harus menghadapi kesulitan yang sama.

“Kami berharap pemerintah segera mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir di sini. Supaya kami bisa beraktivitas tanpa terkendala seperti ini,” harap Aldi. (ing)

Tinggalkan Balasan