Tingkatkan Kesiapsiagaan, BPBD Sultra Bakal Gelar Jambore Tangguh Bencana 2025

KENDARINEWS.COM—Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersiap menghadapi potensi bencana dengan menyelenggarakan Jambore Tangguh Bencana 2025.  

Kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sultra ini akan menjadi wadah kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat menghadapi bencana.  

Muhammad Yusup

“Urgensi Jambore Tangguh Bencana ini sangat tinggi. Berdasarkan data BNPB, Sultra mengalami peningkatan frekuensi dan risiko bencana dalam lima tahun terakhir.  Kesiapsiagaan yang lebih baik di semua sektor menjadi mutlak diperlukan.” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sultra, Muhammad Yusup.

Yusup menjelaskan, Jambore ini dirancang untuk mengatasi beberapa tantangan krusial.  Pertama, kurangnya koordinasi dan sinergi antar sektor dalam penanggulangan bencana.  “Tidak hanya BPBD yang bertanggung jawab,” ujarnya.  

“TNI-Polri, Basarnas, media, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat harus terlibat aktif untuk respons yang cepat dan terkoordinasi.” sambungnya.

Kedua, peran media yang belum optimal dalam pemberitaan kebencanaan “Informasi dari media sangat penting bagi masyarakat. Namun, pelatihan bagi jurnalis untuk pelaporan yang akurat dan etis masih perlu ditingkatkan,” kata Yusup.

Ketiga, pentingnya membangun jiwa korsa dan kepemimpinan dalam situasi darurat.  “Kerja sama tim yang solid sangat krusial dalam kondisi darurat,” tambahnya.

Keempat, peningkatan kapasitas masyarakat dan relawan.  “Masyarakat sering menjadi garda terdepan dalam pertolongan sebelum bantuan resmi tiba. Oleh karena itu, pelatihan pertolongan pertama, evakuasi mandiri, dan mitigasi risiko bencana sangat penting.” jelasnya.

Kelima, pemanfaatan teknologi dalam manajemen bencana.  “Sistem peringatan dini, pemetaan berbasis GIS (Sistem Informasi Geografis), dan penggunaan drone perlu diterapkan lebih luas,” kata Yusup.

Jambore Tangguh Bencana 2025, yang akan berlangsung selama tujuh hari enam malam pada bulan Mei 2025 di lokasi yang masih ditentukan, akan melibatkan 500 peserta dari berbagai unsur.  

Peserta terdiri dari BPBD Kabupaten/Kota, relawan (TAGANA, MDMC, PMI, LPBI NU, dll.), TNI/Polri, Basarnas, OPD terkait, akademisi, komunitas PRB, dunia usaha, LSM, dan media massa.

“Kami berharap Jambore ini akan menghasilkan rekomendasi strategis untuk memperkuat sistem penanggulangan bencana berbasis kolaborasi lintas sektor,” beber Yusup.  

“Dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat, kita dapat membangun Sulawesi Tenggara yang siaga bencana.”pungkasnya.

Jambore Tangguh Bencana adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana melalui simulas, edukasi dan pelatihan. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, lembaga penanggulangan bencana, TNI, Polri, dan masyarakat umum. 

Jambore ini memiliki beberapa tujuan utama:

  • Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang risiko bencana:Melalui simulasi dan pelatihan, masyarakat akan lebih memahami jenis-jenis bencana yang mungkin terjadi di daerah mereka dan langkah-langkah yang harus diambil untuk menguranginya. 
  • Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menangani bencana:Pelatihan yang diberikan akan mengajarkan keterampilan penting seperti pertolongan pertama, evakuasi, dan cara mengevakuasi dengan aman. 
  • Meningkatkan koordinasi antara berbagai pihak dalam penanganan bencana:Jambore ini juga berfungsi sebagai wadah bagi berbagai instansi untuk saling berkoordinasi dan berbagi informasi dalam penanganan bencana. 
  • Membangun budaya tanggap bencana di masyarakat:Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat akan semakin peduli dan aktif dalam upaya pencegahan dan mitigasi bencana. 

Contoh Jambore Tangguh Bencana yang pernah diselenggarakan antara lain adalah Jambore Tangguh Bencana 2025 di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk unsur TNI, Polri, Basarnas, dan Forkopimda. Rangkaian kegiatan yang dilakukan meliputi workshop, pelatihan pembentukan jiwa korsa, team building, dan simulasi penanganan bencana