Ini Penyebab Bau Mulut pada Balita dan Cara Mengatasinya

KENDARINEWS.COM—Mulut merupakan salah satu bagian tubuh yang perlu diperhatikan kebersihan dan kesehatannya. Jika tidak, bakteri bisa berkembang di dalam mulut yang akan memicu munculnya bau mulut. Bukan hanya orang dewasa, balita pun bisa mengalami masalah bau mulut.

Bau mulut, atau dalam istilah medis disebut halitosis, adalah kondisi rongga mulut yag mengeluarkan aroma tidak sedap. Jika bau mulut dialami balita, ini tentu saja bisa membuatnya dijauhi oleh teman-temannya.

Simak ini penjelasan drg. Fitri Intan Dini, Sp.KGA (Dokter Gigi Spesialis Kedokteran Gigi Anak di RS EMC Pekayon).

Gigi berlubang dan abses gigi

Karies gigi yang mengakibatkan gigi berlubang secara langsung berpengaruh dalam proses pembersihan lingkungan rongga mulut, bahkan jika sudah dilakukan penyikatan. Proses kerusakan gigi berlangsung dengan cepat dan menciptakan lingkungan untuk pertumbuhan mikroba. Oleh karena itu, penumpukan makanan di gigi yang berlubang akan menyebabkan bau mulut. Penambalan gigi berlubang efektif dalam menghilangkan bau mulut.

Kebersihan mulut yang buruk

Terdapat beberapa bagian dalam rongga mulut yang menyebabkan partikel makanan terperangkap. Reaksi mikroorganisme pada bagian ini dapat menyebabkan bau mulut. Bagian ini diantaranya adalah permukaan gigi, alur dan celah antara gigi dan gusi, dan pori-pori pada permukaan lidah. Pengabaian orang tua terhadap kesehatan mulut anaknya merupakan salah satu masalah utama yang perlu ditangani. Pemberian makanan lengket dan manis, tidak melakukan penyikatan gigi di siang hari dan malam hari akan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap pada anak. Sebagian besar anak usia dini akan menolak penyikatan gigi pada siang hari maupun malam hari, dan dalam hal ini menunjukkan sifat keras kepala. Orang tua juga mungkin bosan dengan perilaku harian, dan beberapa orang tua tidak memiliki kesabaran untuk berinteraksi dengan anak-anak.

Pencegahan dan Penanganan Bau Mulut Pada Anak

Edukasi untuk menjaga kebersihan mulut pada anak merupakan langkah awal untuk menghindari bau mulut yang tidak sedap. Pembersihan rongga mulut yang terdiri dari menyikat, membersihkan gigi dengan benang, membersihkan bagian atas lidah, dan berkumur dapat efektif dalam menghilangkan bau mulut pada anak-anak.

Pada anak usia dini, setiap habis makan gigi harus dibersihkan dengan sikat gigi tanpa menggunakan pasta gigi. Gigi harus disikat dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride dan lidah harus dibersihkan secara khusus. Penggunaan benang gigi sangat dianjurkan.

Kebiasaan menghisap ibu jari atau penggunaan dot/empeng dapat mengakibatkan mulut kering, sehingga menjadi tempat yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan bakteri pada mulut yang mengakibatkan bau yang tidak sedap. Oleh karena itu, apabila anak memiliki kebiasaan menghisap ibu jari, sebaiknya sering membasuh tangannya dengan sabun dan air. Begitu pula dengan dot/empeng yang sering digunakan harus disterilisasi dalam air mendidih untuk menghilangkan bakteri yang berbahaya.

Konsumsi buah dan sayur seperti seledri, wortel, selada, jamur, bayam, apel, jeruk, lemon, stroberi dan anggur dapat menghambat pembentukan plak dan menghilangkan bau mulut.

Bau mulut dapat bersifat sementara, terutama saat bangun di pagi hari, yang hilang setelah sarapan dan menyikat gigi. Hal ini merupakan sesuatu yang normal yang disebabkan oleh berkurangnya air liur pada malam hari.

Anak-anak dengan keluhan radang pada amandel dapat juga mengalami bau mulut, hal ini dikarenakan produksi bahan yang menyerupai pasta dari kelenjar. Setelah dilakukan tonsilektomi, maka hal ini dapat teratasi.

Meskipun dalam banyak kasus bau mulut pada anak-anak tidak mengkhawatirkan, tetapi sifat jangka panjang dari masalah ini membutuhkan diagnosis yang benar dan penanganan yang tepat. Melakukan konsultasi dengan dokter gigi spesialis anak akan membantu orangtua untuk mendapatkan solusi yang tepat atas timbulnya bau mulut pada anak.

Tinggalkan Balasan