KENDARINEWS.COM–Dalam upaya menjaga gejolak harga kebutuhan pokok saat ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sultra dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar gerakanpanganmurah. Giat ini secara rutin digelar setiap minggu sejak 27 September lalu hingga saat ini dengan lokasi yang berbeda-beda.
Dimana sebelumnya pada minggu terakhir September gerakan oangan murah telah dilakukan di pelataran masjid Agung Al-Kautsar. Kali ini, diminggu awal Oktober Gerakan pangan murah digelar di dua titik yakni Plataran Kantor PTSP dan Lapangan Benu benua.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sultra, Ari Sismanto mengatakan GerakanPanganmurah ini merupakan upaya pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat dan membantu masyarakat untuk mendapatkan bahan pangan yang bermutu dengan harga terjangkau.
“Pasar murah ini akan rutin dilakukan setiap pekannya hingga akhir tahun 2023,”ujarnya.
Dijelaskan, dalam upaya menekan inflasi secara nasuional, melalui surat edaran Badan Pangan Nasional, setiap gubernur ,walikota dan Bupati , diintruksikan rutin mengelar pasar murah. Di Pemkot Kendari bakal ada 15 titik lagi pasar murah. Kemudian minggu depan Pemprov bakal gelar pasar murah di Bau-bau bersama Pemkot Baubau.
“Jadi Pemprov Sultra secara rutin akan berkeliling memantau harga dengan melakukan pasar murah hingga harga di pasaran kembali stabil,” jelasnya.
Ia menambahkan, selain Pasar murah dan bantuan beras kepada warga tidak mampu,Pemerintah Sultra juga bermitra dengan Bulog melalui program Siap Jaga Harga Pangan (SJHP),yaitu membuka kios beras dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Ketiga program tersebut merujuk pada isu strategis nasional yakni melalui 8 langkah presiden. Diantaranya program pengendalian inflasi, penanganan kemiskinan ekstrim, penanganan prefalensi Stunting, kekeringan (Elnino), pengamanan pangan dan beberapa program lainya.
“Melalui program yang dihadirkan diharapkan segala permasalahan yang ada di daerah dapat segera teratasi,”ucapnya.
Ia juga menghimbau masyarakat agar tidak panik. Sebab stok pangan di Sultra masih sangat tercukupi. Dimana saat ini sedang ada panen raya di Konawe, demikian pula di Bombana dan Kolaka Timur menyusul.
“Bahkan di beberapa wilayah persawahan sedang dilakukan penanaman kembali dengan mengandalkan sistem irigasi. Meskipun kondisi kemarau, namun di Sultra 84 persen daerah persawahan adalah menggunakan pengairan irigasi, sehingga meskipun musim kemarau semua bisa teratasi,”tandasnya. (ags/kn)






































