KENDARINEWS.COM—Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tenggara (Sultra), Irjen Pol. Teguh Pristiwanto sangat peduli akan ketentraman masyarakat di wilayah hukumnya. Untuk itu ia menggelar silaturahmi bersama tokoh masyarakat Muna dan membahas perihal penanganan kasus ujaran kebencian serta penghinaan terhadap suku yang mendiami Kota Raha.
Ketua Lembaga Budaya Muna Prof. Dr. Ir. H.Andi Bahrun menyampaikan terima kasih kepada Kapolda Sultra yang telah meluangkan waktu dan menyempatkan diri menemui perwakilan dari tokoh masyarakat Muna.
“Sejak pertama beredarnya ujaran kebencian kami telah melakukan koordinasi dengan para tokoh-tokoh untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Dan pertemuan ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan proses penanganan kasus ujaran kebencian/penghinaan suku,” ujarnya
Apalagi dengan perkembangan teknologi di harapkan Polda Sultra dapat mengungkap kasus sekaligus menyampaikan setiap perkembangan.
“Semoga kedepan agar pertemuan silaturahim seperti ini kiranya bisa ditingkatkan untuk menciptakan suasana persatuan dalam menghadapi suasana politik di tahun 2024,” harapnya.
Ditempat yang sama Plh Kasubdit V Tipidsiber Polda Sultra, AKBP Ramses Tampubolon, SH mengaku pihaknya sudah bergerak sebelum ada laporan pengaduan. Namun pihaknya juga melakukan pendalaman terhadap postingan tersebut dan dalam perjalananya postingan dan akun aldi aldi sudah dihapus.
“Progres yang kami lakukan dalam pengungkapan kasus ini adalah membentuk tim yang terdiri dari 2 tim, ada yang berangkat ke Mojokerto dan yang berangkat ke mabes polri untuk membantu koordinasi percepatan dengan pihak Meta facebook,” bebernya.
Lanjutnya, terhapusnya akun merupakan suatu kendala sehingga perlunya Bareskrim Polri utk berkoordinasi dengan Meta Facebook untuk membuka data pemilik akun, dimana membutuhkan waktu 90 hari utk menunggu jawaban dari metafacebook.
“Hingga hari ini kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap 10 saksi, menunjuk sebuah nama yang diduga sebagai pemilik akun aldialdi. Kami berkomitmen untuk terus mengejar pelakunya sampai dapat sesuai dengan arahan dan komitmen Bapak Kapolda untuk menjaga situasi kamtibmas di wilayah Sultra tetap kondusif,” tegasnya.
Sementara Kapolda Sultra Irjen Pol. Teguh Pristiwanto mengungkapan bahwa kemajuan teknologi memiliki plus minus termaksud tindak pidananya.
“Seperti disampaikan oleh Dirkrimsus bahwa Polda Sultra akan terus melakukan pengejaran serta pengembangan kasus ini,” katanya.
Ia berharap kepada tokoh adat budaya Muna untuk mendukung Polri bersama – sama mengedukasi masyarakat agar tidak mudah terpancing.
“Terkait intens silaturahmi, Kapolda Sultra sangat setuju, agar Bapak Dir Intel dapat menjadwalkan itu,” katanya.
Dari hasil diskusi tersebut Kapolda Sultra dan tokoh adat masyarakat Muna sepakat untuk mewujudkan situasi keamanan sultra yang kondusif sehingga dapat mendukung perkembangan pembangunan dan stabilitas. (Kn)
