KENDARINEWS.COM–Untuk memaksimalkan tugas pengawasannya pada pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang, maka Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kolaka menggandeng pers. Agar koordinasi antar lembaga dan profesi tersebut nantinya dapat berjalan dengan baik, maka Bawaslu Kolaka mengundang sejumlah jurnalis yang ada di Bumi Mekongga untuk diskusi media. Diskusi yang bertema pengelolaan kehumasan peliputan dan dokumentasi serta informasi publik Bawaslu Kolaka Tahun 2023, itu digelar di Hotel Express Kolaka, Selasa (13/6).
Ketua Bawaslu Kolaka, Juhardin mengungkapkan, melalui kegiatan diskusi media maka diharapkan dapat membantu Bawaslu dalam melakukan pengawasan. Tak hanya itu, dirinya juga meminta pers untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pemilu melalui media.
“Media mesti memberi pencerahan kepada masyarakat dalam rangka menyukseskan pemilu tahun 2024. Olehnya itu, kami harap teman-teman pers untuk aktif bagaimana mendorong pemilih yang cerdas dan bagaimana memilih pemimpin atau legislator yang menjual visi misi. Ini adalah kepentingan kita bersama untuk mendorong pemilu 2024 agar lebih baik dari pemilu-pemilu sebelumnya,” ujar Juhardin.
Terkait diskusi media khusus kehumasan, Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat (HP2H) Bawaslu, Fatmawati mengatakan bahwa humas mempunyai peran penting dalam sebuah lembaga. Dirinya menganalogikan humas seperti pintu teras rumah yang harus dipoles agar terlihat cantik.
Fatmawati berharap, melalui kegiatan diskusi media itu maka hubungan Bawaslu Kolaka dan pers dapat terjalin dengan baik.
Menurutnya, kolaborasi pers dengan Bawaslu dalam pelaksanaan pengawasan pemilu sangat diperlukan.
“Kami berharap kita bisa berkolaborasi dalam tugas -tugas pengawasan. Sehingga apa yang dilakukan oleh KPU dengan pengawasan Bawaslu nantinya dapat diketahui oleh masyarakat luas,” tuturnya. Untuk diketahui, diskusi media yang diinisiasi oleh Bawaslu Kolaka tersebut dihadiri oleh sejumlah perwakilan dari berbagai organisasi pers, yaitu Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ikatan Jurnalis Independen (AJI), dan perwakilan dari Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI). (fad/kn)








































