Jadikan Perpustakaan Pusat Kegiatan Masyarakat

KENDARINEWS.COM — 63 fasilitator daerah (Fasda) Perpustakaan dari kabupaten/ kota di Sultra dilatih mengelola perpustakaan berbasis inklusi. Selama 22 hingga 25 Mei di Swiss Belhotel, mereka belajar tentang mewujudkan perpustakaan yang tak hanya menjadi pusat membaca dan meminjam buku, tapi juga kegiatan masyarakat lainnya.

Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Sultra Nur Saleh, meminta peserta untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh melalui bimbingan teknis (Bimtek) Strategi Pengembangan Perpustakaan-Teknologi Informasi dan Komunikasi (SPP-TIK) bisa diaplikasikan saat kembali ke daerah masing-masing. Menurutnya, perpustakaan harus bisa menarik minat masyarakat agar budaya literasi terus menguat. “Perpustakaan bisa membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Karena itu perpustakaan harus berperan menguatkan budaya literasi di desa, kelurahan, kecamatan dan kabupaten/kota,” harapnya usai Bimtek SPP-TIK yang digelar Perpustakaan Nasional, kemarin.

Ia mendorong perpustkaan menjadi pusat berkegiatan masyarakat, bukan hanya tempat membaca dan meminjam buku. Namun juga menjadi tempat tambahan belajar bagi siswa yang kesulitan belajar di sekolah. Sarmawan Muin, Pengelola Perpustakaan Desa Watuwatu, Kabupaten Konawe Selatan mengaku awalnya tak tahu tentang cara pengembangan perpustakaan, namun setelah mengikuti Bimtek ia dapat pengetahuan baru dalam pengembangan perpustakaan di desa.

Ia berharap pengelola perpustkaan desa bisa meningkatkan pelayanan perpustakaan. Misalnya, dengan melibatkan masyarakat dan advokasi. Di tempat yang sama, Surianti, Pengelola Perpustakaan Kelurahan Waliabuku, Kota Baubau, berharap bisa mengembangkan perpustkaan yang selama ini kurang aktif. Pelatihan ini memicunya agar lebih mengembangkan perpustakaan di masa depan. Dengan kegiatan ini, ia termotivasi untuk meningkatkan perpustakaan yang selama ini ia kelola. “Semoga setelah kembali ke daerah masing-masing, kami dapat menjadi pelita di perpustkaan masing-masing,” ujarnya.

Pustakawan Ahli Utama, Perpustakaan Nasional RI Dr. Upriyadi, SS., M.Hum meminta Pustakawan agar tak hanya diam dalam mengelola perpustakaan, tapi memanfaatkan potensi daerah untuk bermitra dengan instansi tertentu. Dengan begitu perpustkaan punya manfaat lain, selain sebagai tempat membaca dan meminjam buku.

Menurutnya, Sultra punya potensi yang bisa digarap oleh pengelola perpustakaan. Contohnya, sumber daya alam yang ada di daerah, seperti perikanan atau pertanian, maka bisa melibatkan kementerian atau instansi terkait untuk berkontribusi mengembangkan pengetahuan warga setempat. Sehingga sumber daya alam itu bisa bermanfaat lebih bagi warganya. Selama Bimtek, ia berharap ilmu peserta bertambah dapat mengembangkan transformasi perpustakaan berbasis inkluasi sosial. “semoga Karya pengelola perpustakaan bisa menjadi motivasi pengelola perpustakaan lainnya agar mencerdaskan kehidupan masyarakat. Saya mengajak semua pihak berperan mentransformasikan agar perpustakaan bisa menjadi lebih terang di tengah masyarakat,” pungkasnya. (ags/b)