KENDARINEWS.COM– Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan Universitas Halu Oleo (FPIK UHO) melakukan kerja sama dengan Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu (SKIPM) Kendari.
Kemitraan tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan Prof. Dr. Asriyana dengan Kepala SKIPM Kendari Amdali Adhitama yang disaksikan langsung oleh Rektor UHO Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc., dan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Pamuji Lestari.
Rektor UHO, Prof. Zamrun, mengatakan bahwa kerja sama tersebut sebagai upaya dari UHO untuk meningkatkan kualitas dan mutu perikanan di Sultra. Hal ini dilakukan karena di Bumi Anoa ini, sumber daya perikanan merupakan salah satu sumber kehidupan. “Kebetulan kita di UHO punya Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, melalui wadah ini, pihak SKIPM Kendari melakukan kerja sama, agar bagaimana mengelola ikan yang ada di Sultra termasuk mutu, jenis, konservasinya dan lainnya terjaga dengan baik,” tetang Prof. Zamrun.
Selain untuk mendukung kualitas dan mutu perikanan di Sultra, Ketua KAGAMA Sultra ini menjelaskan bahwa kerja sama tersebut juga mendukung program Kemendikbudristek terkait kurikulum kampus merdeka merdeka belajar (MBKM).
“Kerja sama itu juga untuk mendukung program kampus merdeka merdeka belajar nantinya,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BKIPM, Pamuji Lestari mengatakan kemitraan yang dibangun dua belah pihak tersebut sebagai bentuk untuk mendukung Program dari Kementerian Perikanan dan Kelautan, baik dalam pencegahan, pengendalian, melindungi sumber daya perikanan baik ekspor atau impor dengan domestik.
Menurutnya selaku regulator dan fasilitator pemerintah, pihaknya tentu masih memerlukan perguruan tinggi untuk mendidik bagaimana mengelola kualitas dan mutu perikanan di Indonesia.
“Jadi perguruan tinggi ini akan mendidik mahasiswa untuk memahami bagaimana karantina tentang mutu, sehingga kualitas ikan kita kualitas perikanan kita terstandar,” ungkapnya.
Sultra, lanjut dia, sangat konsen dalam mengendalikan mutu dan mencegah hama penyakit ikan yang ada di perikanan Kendari. “Kita lihat potensi perikanannya besar, ekspor juga meningkat. Saya merasa ini penting memberikan pemahaman kepada mahasiswa agar selalu melumat ikan sehat bermutu dan juga mencintai sebagai sumber ikan yang luar biasa,” bebernya.
Dia menambahkan bahwa saat ini global melihat bahwa Indonesia adalah salah satu sumber pangan potensial di karenakan Indonesia banyak melakukan ekspor daripada mengimpor. “Jadi artinya potensi perikanan kita harus jaga betul-betul kualitas,” ungkap Pamuji Lestari.
Di tempat yang sama, Kepala SKIPM Kendari, Amdali Adhitama mengungkapkan bahwa jalinan tersebut berperan sebagai pendukung untuk sumber dan wilayah kesehatan ikan, mutu dari hasil perikanan serta pemanfaatan sarana prasarana.
“Selain itu kerjasama itu meliputi pelaksanaan magang atau praktik-praktik kerja bagi mahasiswa pada kantor stasiun karantina ikan dan pengendalian mutu hasil perikanan, bimbingan penelitian, belajar dan mengajar serta fasilitasi pelatihan dasar-dasar perikanan yang bersertifikat serta sumber berbagi informasi tentang perikanan (win/kn)
