KENDARINEWS.COM–Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kini dinakhodai Pahri Yamsul. Sebagai seorang yang umum bekerja dengan infrastruktur, tentunya memimpin Dinsos memiliki tantangan tersendiri. Banyak Gebrakan yang harus dilakukan untuk memaksimalkan seluruh pekerjaan. Sebab cakupan Dinsos sangat luas dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Dimana 5 SPM Dinsos mencakup rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar, tuna sosial dan pengemis di dalam panti, serta perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban bencana provinsi dan kabupaten/kota. Hal ini disampaikan Kepala Dinsos Sultra, Pahri Yamsul saat berkunjung di Kendari Pos, Kamis (23/2).
Ia mengatakan, cakupan kerja Dinsos memang sangatlah luas. Bila instansi yang ia pimpin sebelumnya banyak berbicara tentang infrastruktur, kali ini di Dinsos banyak berbicara tentang manusia yang tentu problemnya lebih kompleks.
“Saat ini fokus Dinsos bagaimana menangani hal-hal yang sangat urgen. apalagi saat ini bencana terjadi di mana-mana. Infrastruktur sosial yang masih sangat rendah. Nah itu yang harus ditingkatkan dan diselesaikan, ” ujarnya.
“Kemudian bagaimana bencana sosial seperti gelandangan dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) harus diatasi. Serta bagaimana mendorong agar panti yang menjadi gawean Dinsos harus direhab semua agar bisa layak pakai dan layak huni sehingga dari lima SPM yang di bebankan kepada Dinsos minimal ada yang terpenuhi secara maksimal, “tambahnya.
Ia membeberkan, tentang masalah di Dinas Sosial tentu sangat lah kompleks. Tetapi sejak awal berkantor, ia terus mendorong seluruh pejabat maupun staf di Dinsos agar tetap fokus dalam bekerja. Meski skema kerja tidak banyak diubah, namun harus lebih dipercepat.
” Saat ini bagaimana kita menghendel masalah sosial yang terjadi agar masyarakat paham bahwa pemerintah itu sebenarnya ada untuk mereka. Kita tidak terlambat tapi butuh proses,”jelasnya.
Mantan Kadis Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang itu mengaku, saat ini ia telah memberi tantang seluruh pegawai Dinsos, agar pola pikir harus dibuka. Bagaimana melihat masalah dengan bercermin pada kacamata Kuda, artinya cepat dan haus tetap fokus kedepan.
Selain itu, dalam bekerja juga perlu ada media yang dirangkul. Sebab meski banyak bekerja tapi tak diketahui masyarakat percuma. Karena itu dianggap tak bekerja.
“Jadi apapun yang kita kerjakan tanpa publikasi percuma, tak akan ada yang tahu. Sehingga kita harus bekerjasama dengan media. Kami berharap semoga Kendari Pos bisa kerjasama dengan Dinsos seperti yang dulu saat masi diinstansi lama. Sebab dalam bekerja kami sangat terbantu dengan pemberitaan yang ada. Apalagi, meski kerjaan kita nilainya tak seberapa tapi manfaatnya bisa dirasakan masyarakat luas, “pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Kendari Pos, Awal Nurjadi mengaku Kendari Pos akan selalu mensuport setiap kegiatan Dinsos melalui publikasi. Bahkan Kendari Pos siap berkolaborasi dengan beragam kegiatan Dinsos Sultra
” Seperti halnya masih Di Dinas Cipta Karya dulu, tentu kami akan selalu mensuport setiap kerja-kerja positif Dinsos, terlebih beragam program di Dinsos manfaatnya sangat besar untuk masyarakat. Karena itu, penting untuk selalu di ketahui masyarakat, “kata kata Awal Nurjadin didampingi Manajer Iklan, Nursyamsi Abidin, Pimpinan Redaksi, Inong Syahputra dan Manajer Sirkulasi, Resmin. (kn)






































