Unit Donor Darah PMI Sultra Siap Gagas Kampung Donor

KENDARINEWS.COM-Kondisi pemenuhan kebutuhan darah di Sulawesi Tenggara masih timpang. Sebagai gambaran, sejak awal Januari hingga September 2025 Unit Donor Darah PMI SULTRA mencatat, pemenuhan stok darah baru mencapai 80 persen.

Padahal, Kebutuhan darah transfusi untuk tindakan penyelamatan dan perawatan pasien yang membutuhkan darah semakin meningkat, sehingga setiap kantung darah menjadi barang yang sangat berharga. Namun, seringkali persediaan darah di UDD Palang Merah Indonesia (PMI) SULTRA terbatas atau bahkan kosong. Hal ini membuat keluarga pasien harus pontang panting mencari pendonor pengganti.

Kabag P2D2S (Pencari Pelestari Donor Darah Sukarela) UDD PMI SULTRA, Syahruni SKM mengatakan “Saat ini, stok darah di UDD PMI SULTRA masih aman. Namun, untuk menjaga stok darah tetap aman sampai bulan depan, UDD PMI SULTRA harus melakukan upaya antisipasi dengan memperluas jangkauan wilayah donornya”

Sementara itu Humas PMI SULTRA, Rizkia Milida mengungkapkan bahwa Jumlah pendonor darah sukarela pada Unit Transfusi Darah PMI SULTRA perlu ditambah. Hal ini karena Bank Darah PMI SULTRA tidak hanya melayani permintaan darah untuk Kota Kendari, tetapi juga luar Kota Kendari, bahkan sampai ke wilayah Morowali.

Rizkia mengatakan, “UTD PMI SULTRA terus berupaya menambah jumlah donor sukarela agar persediaan darah mencukupi. Oleh karena itu dibawah arahan pimpinan, PMI SULTRA siap berkoordinasi dengan beberapa desa di wilayah pesisir untuk menggagas berdirinya Kampung Donor”

Menurut Rizkia, selama ini, minimnya persediaan darah bisa diatasi dengan donor darah pengganti. Donor pengganti adalah pendonor yang dibawa oleh anggota keluarga pasien. Namun, mencari pendonor yang darahnya sesuai kebutuhan pasien bukanlah hal yang mudah. Jenis darah harus sesuai dengan kebutuhan pasien. Selain itu, PMI membutuhkan waktu setidaknya enam jam untuk mengolah darah yang baru diambil dari pendonor.

“Kalau kondisi pasien kritis, donor pengganti juga kurang efektif, karena itu koordinasi dengan banyak pihak, diantaranya dengan masyarakat wilayah pesisir yang merupakan wilayah padat penduduk, sangat di perlukan” ujar Rizkia.

“Donor darah adalah tindakan mulia yang dapat menyelamatkan nyawa manusia. Satu kantong darah yang disumbangkan dapat menyelamatkan hingga tiga nyawa manusia. Jangan ragu untuk mendonorkan darah secara sukarela, agar lebih banyak nyawa yang bisa terselamatkan”, papar Mahasiswa Magister FKM UHO ini.