Kendarinews.com — Kinerja positif neraca perdagangan Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali berlanjut pada Juli 2025. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, neraca perdagangan barang tercatat mengalami surplus sebesar US$193,05 juta. Nilai ekspor Sultra mencapai US$296,32 juta, jauh lebih tinggi dibandingkan nilai impor sebesar US$103,27 juta.
Kepala BPS Sultra menyampaikan, kinerja ekspor bulan Juli 2025 meningkat tipis 0,97 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (Juli 2024) yang mencatatkan nilai ekspor sebesar US$293,48 juta. Namun, secara volume, ekspor justru turun 15,32 persen, dari 254,79 ribu ton pada Juli 2024 menjadi 215,75 ribu ton pada Juli 2025.
Salah satu pendorong kenaikan ekspor adalah sektor besi dan baja, dengan nilai transaksi mencapai US$291,42 juta atau naik 0,37 persen dibandingkan Juli 2024 yang tercatat US$290,35 juta. Secara kumulatif, sepanjang Januari–Juli 2025, ekspor Sultra didominasi oleh sektor industri pengolahan senilai US$2,145 miliar (99,65 persen). Meski demikian, angka ini turun 5,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang mencapai US$2,263 miliar.
Negara tujuan ekspor terbesar masih didominasi oleh Tiongkok dengan nilai mencapai US$2,015 miliar atau 93,62 persen dari total ekspor Sultra.
Nilai Impor Turun, Volume Naik Drastis
Di sisi lain, nilai impor Sultra pada Juli 2025 tercatat US$103,27 juta, turun 5,43 persen dibandingkan Juli 2024. Meski nilai impor menurun, volume impor justru melonjak 91,57 persen, dari 205,25 ribu ton pada Juli 2024 menjadi 393,41 ribu ton pada Juli 2025.
Bahan bakar mineral menjadi golongan barang dengan penurunan impor terbesar, yakni turun 3,10 persen atau senilai US$1,96 juta dibandingkan Juli 2024. Selama periode Januari–Juli 2025, tiga negara pemasok barang impor terbesar Sultra adalah Tiongkok (US$239,31 juta), Singapura (US$211,80 juta), dan Malaysia (US$112,12 juta).
Berdasarkan golongan penggunaan barang, nilai impor bahan baku/penolong tercatat US$338,34 juta, turun 35 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara impor barang konsumsi juga mengalami penurunan drastis sebesar 93,12 persen atau senilai US$22,93 juta. Sebaliknya, impor barang modal justru mengalami kenaikan 2,99 persen atau setara US$2,13 juta.
Inflasi Sultra Capai 3,75 Persen pada Agustus 2025
BPS Sultra juga mencatat tingkat inflasi year on year (y-o-y) pada Agustus 2025 sebesar 3,75 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 110,32. Kabupaten Konawe mencatat inflasi tertinggi sebesar 4,97 persen dengan IHK 111,14, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 2,89 persen dengan IHK 109,23.
Kenaikan harga terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi 7,98 persen, diikuti perawatan pribadi dan jasa lainnya (6,96 persen) serta pendidikan (3,02 persen). Sementara itu, kelompok pakaian dan alas kaki justru mengalami deflasi sebesar 0,75 persen, diikuti kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen.
Secara bulanan (month to month), Sultra justru mencatat deflasi sebesar 0,24 persen pada Agustus 2025, sedangkan inflasi year to date (y-to-d) tercatat 3,53 persen.
Nilai Tukar Petani dan Pariwisata Ikut Terkerek Naik
Selain perdagangan dan inflasi, BPS Sultra juga melaporkan perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) pada Agustus 2025 yang mencapai 108,89, naik 1,02 persen dibanding Juli 2025. Kenaikan ini dipicu oleh indeks harga yang diterima petani (It) yang naik 0,82 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) turun 0,20 persen.
Dari sektor pariwisata, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Sultra pada Juli 2025 tercatat 34,80 persen, meningkat 1,61 poin dibandingkan Juni 2025. Selain itu, Tingkat Pemakaian Tempat Tidur (TPTT) hotel bintang juga naik 1,25 poin menjadi 32,67 persen. Rata-rata lama menginap tamu hotel bintang mencapai 1,20 malam, naik 0,07 poin dibandingkan bulan sebelumnya.
Menariknya, 98,56 persen tamu hotel di Sultra pada Juli 2025 adalah tamu domestik, sedangkan tamu asing hanya 1,44 persen.
Jumlah Penumpang Transportasi Naik Tipis
BPS Sultra juga mencatat peningkatan jumlah penumpang pada moda transportasi. Pada Juli 2025, penumpang angkutan udara domestik yang berangkat dari Sultra mencapai 55.323 orang, naik 1,09 persen dibandingkan Juni 2025. Sementara itu, penumpang angkutan laut domestik juga meningkat menjadi 121.999 orang, naik 0,95 persen dibanding bulan sebelumnya. Untuk penumpang yang datang melalui jalur laut, terjadi kenaikan 0,56 persen dari 112.852 orang pada Juni menjadi 113.487 orang pada Juli 2025. (ryl)
