Harga Beras Bikin Emak-Emak di Kendari Resah, Pemkot Bergerak

KENDARINEWS.COM – Harga beras yang melonjak membuat resah emak-emak di Kota Kendari. Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari berupaya menstabilkan harga dengan mendistribusikan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), namun praktik borong oleh oknum warga dan pedagang menjadi kendala.

Harga beras medium di pasaran kini mencapai Rp 80 ribu per 5 kg, padahal sebelumnya нормальная Rp 60 ribu. Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Kendari, Abdul Rauf, menyayangkan adanya pihak yang memanfaatkan situasi ini.

“Kami berupaya menyeimbangkan dua kepentingan, membantu masyarakat menengah ke bawah mendapatkan akses pangan terjangkau dan mencegah pihak-pihak mengambil keuntungan pribadi,” ujar Abdul Rauf Kamis (28/8).

Untuk mencegah aksi borong, Pemkot membatasi pembelian beras SPHP maksimal dua karung per orang dan menyalurkannya di lokasi strategis yang jauh dari pasar tradisional.

Saat kunjungan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Pemkot Kendari dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra bekerja sama dengan KADIN menyalurkan 6 ribu karung beras murah SPHP dengan pengawasan ketat.

Sesuai arahan Mendagri, gerakan pangan murah akan terus dilakukan hingga akhir Desember 2025, menyasar 11 kecamatan dengan prioritas wilayah yang jauh dari pusat keramaian dan akses pasar terbatas.

Abdul Rauf mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan membeli beras berlebihan. Ketersediaan beras SPHP dijamin aman hingga akhir tahun.

Disparitas harga beras SPHP dan di pasaran cukup mencolok, di GPM dibanderol Rp 55 ribu per karung (5 kg) sementara di pasar Rp 80 ribu. Oknum warga dan pedagang mencoba mengambil keuntungan dengan modus antre berulang, menggunakan jasa calo, dan menyisipkan orang untuk mengantre.

Pemkot Kendari memperketat penyaluran dengan membatasi jumlah pembelian maksimal 2 karung dan menyalurkan di wilayah strategis seperti kantor pemerintah dan lokasi yang jauh dari pasar.

“Kami terus meningkatkan kewaspadaan dalam penyaluran beras murah SPHP produksi Bulog untuk mengantisipasi potensi penyalahgunaan dan memastikan program ini tepat sasaran,” pungkas Abdul Rauf.