KENDARINEWS.COM–Masa remaja adalah fase penting dalam tumbuh kembang anak, di mana mereka mulai mencari jati diri, kemandirian, dan ruang untuk mengekspresikan pendapat. Namun, pola asuh orang tua yang terlalu ketat atau dikenal dengan istilah strict parents justru dapat menimbulkan dampak negatif pada perkembangan remaja.
Strict parents biasanya menerapkan aturan disiplin yang sangat ketat, membatasi kebebasan, serta minim ruang dialog terbuka. Meski dilakukan dengan niat baik agar anak lebih terarah, pola asuh seperti ini berisiko menekan mental, emosional, bahkan hubungan anak dengan orang tua.
Dampak Strict Parents pada Remaja
Dilansir dari alodokter, berikut beberapa dampak strict parent pada remaja:
1. Menurunnya Kepercayaan Diri
Remaja sering merasa serba salah dan takut mengecewakan orang tua, sehingga sulit mengambil keputusan sendiri. Hal ini dapat membuat mereka kurang percaya diri dalam mengembangkan potensinya.
2. Mudah Stres dan Cemas
Aturan yang kaku membuat remaja lebih rentan stres. Bahkan kesalahan kecil bisa menjadi beban besar karena minimnya kesempatan untuk menyampaikan perasaan.
3. Kurang Keterampilan Sosial
Pembatasan berlebihan membuat remaja kesulitan menjalin pertemanan atau mencoba hal baru. Akibatnya, mereka kurang percaya diri saat berinteraksi di lingkungan sosial.
4. Hubungan dengan Orang Tua Renggang
Minimnya komunikasi yang sehat bisa membuat remaja enggan terbuka, memilih diam, atau bahkan memberontak karena merasa tidak dipercaya.
5. Risiko Masalah Perilaku
Tekanan berlebihan dapat mendorong remaja melanggar aturan, berbohong, hingga terjerumus dalam pergaulan bebas demi mencari kebebasan.
Cara Menerapkan Pola Asuh yang Lebih Sehat
Agar dampak negatif tersebut dapat diminimalkan, orang tua disarankan untuk:
- Membuka ruang komunikasi dua arah.
- Memberi kesempatan anak mengambil keputusan.
- Melibatkan anak dalam membuat aturan keluarga.
- Tetap disiplin, namun fleksibel sesuai kebutuhan anak.
- Memberikan apresiasi atas hal-hal positif.
Dengan menyeimbangkan aturan dan kasih sayang, remaja dapat tumbuh lebih percaya diri, mandiri, serta mampu menjalin hubungan yang sehat dengan lingkungan. Jika orang tua merasa kesulitan, konsultasi dengan psikolog bisa menjadi langkah tepat untuk menemukan pola asuh terbaik.(*)
