KENDARINEWS.COM – Hanya enam daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berhasil meraih penghargaan predikat Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) tahun 2025. Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Asrun Lio, berharap capaian ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Sultra untuk mewujudkan daerah layak anak.
Enam daerah yang meraih penghargaan KLA adalah Kabupaten Kolaka, Kolaka Utara, Buton, Konawe Utara, Kota Kendari, dan Kota Baubau.
Sekda Sultra, Asrun Lio, menyampaikan apresiasi tinggi kepada enam daerah tersebut saat memberikan sambutan dan membuka acara Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tingkat Provinsi Sultra tahun 2025 di Hotel Claro Kendari, Selasa (19/8/2025).
“Ini penting supaya Sulawesi Tenggara dapat segera mewujudkan Provinsi Layak Anak menuju Indonesia Layak Anak 2030,” ujar Asrun Lio.
Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekda, meminta agar momentum peringatan HAN tidak hanya menjadi seremoni tahunan. Ia berharap HAN dapat menumbuhkan semangat beribadah, belajar, berolahraga, dan berprestasi di kalangan anak-anak.
“Tema Hari Anak Nasional tahun ini: Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045, bukan hanya slogan. Tema ini mencerminkan harapan dan semangat kita bersama untuk melahirkan anak-anak sehat, cerdas, memiliki jiwa kebersamaan, keberagaman, serta keimanan kuat,” jelasnya.
Gubernur juga menyoroti berbagai tantangan besar yang dihadapi anak-anak Indonesia saat ini, seperti stunting, penyalahgunaan narkoba, penggunaan gawai berlebihan, tindak kekerasan dan eksploitasi anak, tawuran antarpelajar, hingga masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
“Persoalan ini sangat kompleks dan dapat mengancam tumbuh kembang serta akhlak anak-anak. Karena itu, pemerintah menempatkan dua agenda utama dalam pembangunan anak, yakni perlindungan dan pemberdayaan anak,” terangnya.
Pemerintah Provinsi Sultra telah menjalankan sejumlah program nyata untuk mendukung pembangunan anak, diantaranya:
- Pencegahan dan penurunan angka stunting melalui intervensi pada 1.000 hari pertama kehidupan.
- Program rehabilitasi sosial dasar di panti bagi anak terlantar.
- Program Seragam Sekolah Gratis (Penggaris) untuk meringankan beban keluarga kurang mampu.
- Bantuan beasiswa bagi anak dari keluarga prasejahtera maupun anak-anak berprestasi.
- Percepatan terwujudnya Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) di seluruh wilayah Sultra.
Gubernur juga berpesan kepada anak-anak Sultra untuk senantiasa menjaga diri, rajin belajar, berolahraga, berprestasi, serta menghindari perilaku menyimpang.
“Jauhilah narkoba, pergaulan bebas, dan tindak kekerasan. Gunakan teknologi informasi dengan bijak untuk hal positif. Jadilah generasi yang cerdas secara intelektual, emosional, spiritual, dan sosial,” pesannya.
