KENDARINEWS.COM – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra), Anton Timbang, menyatakan komitmennya untuk mendukung visi besar Presiden Prabowo Subianto. Dukungan ini disampaikan dalam retret nasional Kadin yang diikuti oleh para ketua dan pengurus Kadin se-Indonesia di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.
Acara yang berlangsung selama empat hari, dari 7 hingga 10 Agustus 2025, ini diikuti oleh sekitar 250 pengurus Kadin dari seluruh Indonesia. Anton Timbang menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang untuk pamer kekuatan, melainkan sebagai wadah pembentukan karakter dan semangat juang para pelaku usaha di Indonesia.
“Kita di sini bukan untuk gagah-gagahan atau pamer kekuatan. Tetapi benar-benar untuk mendapatkan materi yang membentuk korsa dan semangat juang. Bagaimana kita bisa menjadi pengusaha pejuang, dan pejuang pengusaha,” ujar Anton Timbang, Jumat (8/8/2025).
Anton menambahkan bahwa kegiatan ini selaras dengan visi besar Presiden Prabowo, yaitu “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045”, yang menargetkan Indonesia menjadi negara maju, mandiri, dan berkeadilan sosial saat genap 100 tahun merdeka. Ia juga menjelaskan bahwa retret ini merupakan wujud nyata Kadin sebagai mitra strategis pemerintah, terutama dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen.
“Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat agar kegiatan ini berjalan dengan baik, lancar, dan sukses. Intinya, bagaimana para pengusaha di seluruh Indonesia bisa berperan aktif mendukung pemerintah,” harapnya.
Konsolidasi dan Gotong Royong Menuju Indonesia Maju
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie (Anin), mengatakan bahwa retret ini adalah waktu khusus untuk menghayati visi besar Presiden secara mendalam. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menguatkan semangat Indonesia Incorporated, yaitu kolaborasi seluruh elemen bangsa.
“Untuk memahami, mencerap, dan menghayati visi besar Presiden, Kadin perlu waktu khusus dan tenang, yakni retret,” ujar Anin.
Anin menambahkan bahwa keberhasilan visi Presiden tidak bisa dicapai oleh pemerintah sendiri, melainkan membutuhkan dukungan penuh dari dunia usaha, khususnya para pengusaha yang tergabung dalam Kadin dari pusat hingga daerah.
“Anggota Kadin harus menjadi pelaku usaha tangguh, pengusaha pejuang yang punya wawasan kebangsaan dan global, serta terus memperbaiki kinerja agar bisa naik kelas ke level nasional dan internasional,” terangnya.
Retret ini juga bertujuan untuk memperkuat konsolidasi internal dan kemitraan strategis antara dunia usaha dan pemerintah. Menurut Anin, ketahanan ekonomi adalah bagian dari ketahanan nasional dan tidak dapat dipisahkan.
Sebagai bagian dari penguatan semangat juang, para pengurus Kadin juga berencana untuk menyambangi kediaman Presiden Prabowo di Hambalang, Bogor. Harapannya, Presiden dapat memberikan pengarahan langsung kepada para pengusaha.
“Kami berharap Pak Presiden Prabowo bisa hadir untuk memberikan pengarahan. Karena memang perekonomian dunia tidak lagi baik-baik saja,” ucapnya.
Anin juga menyoroti pendekatan pembangunan Presiden Prabowo yang fokus pada penyediaan sarana jangka panjang alih-alih bantuan langsung. “Pak Prabowo fokus menyediakan kailnya, bukan ikannya,” imbuhnya. (b/ryl/jpc/ing)
