DPM-PTSP Gelar Sultra Investment Summit 2025, Dorong Pertumbuhan Investasi Daerah

KENDARINEWS.COM–– Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menggelar Sultra Investment Summit 2025 di Kendari, Selasa (24/6).

Kegiatan strategis ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan investasi di daerah, memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha, serta membuka peluang penanaman modal baru di berbagai sektor unggulan.

Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka (ASR), secara resmi membuka kegiatan ini. Dalam sambutannya, Gubernur ASR menyoroti masih tingginya ketergantungan fiskal daerah terhadap dana pusat yang mencapai 60 persen, serta posisi Sultra yang masih berada di peringkat bawah dalam perolehan investasi nasional.

“Saat ini kita memiliki potensi nikel sebesar 90 juta ton, namun peringkat investasi kita secara nasional masih berada di urutan kedua dari belakang. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang,” tegas ASR.

Ia menekankan pentingnya menciptakan iklim investasi yang ramah, terbuka, dan efisien di Sultra. ASR juga menginstruksikan agar seluruh OPD terkait tidak lagi mempersulit proses perizinan dan justru menjadi fasilitator aktif bagi investor.

“Jangan ada lagi mentalitas ‘kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah’. Saya minta seluruh OPD mempercepat perizinan dan mendukung penuh iklim investasi yang sehat,” ujar Gubernur ASR.

Berdasarkan data DPMPTSP Sultra, realisasi investasi asing pada tahun 2024 hanya mencapai Rp 4,46 triliun atau 34 persen dari target Rp 13 triliun. Padahal, sektor unggulan di Sultra seperti pertambangan, perikanan, perkebunan, pertanian, hingga industri pengolahan memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

Gubernur ASR juga mengingatkan bahwa ketergantungan pada sektor pertambangan tidak bisa terus-menerus dijadikan andalan.

“Kalau kita hanya mengandalkan tambang, 15 tahun ke depan mungkin tidak ada lagi. Kita harus mulai mengembangkan sumber daya ekonomi alternatif sejak sekarang,” tandasnya.

Ditempat sama, Kepala DPMPTSP Sultra ,Parinringi, SE, mengungkapkan bahwa Sultra Investment Summit 2025 merupakan salah satunlangkah terobosan yang diinisiasi langsung oleh gubernur untuk menciptakan iklim investasi yang lebih progresif dan kolaboratif.

“Melalui forum ini, lebih dari 100 perusahaan yang beroperasi di Sultra telah menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah daerah. Komitmen ini diharapkan menjadi langkah awal yang konkret untuk mempercepat realisasi investasi,” jelas Parinringi.

Ia menambahkan bahwa target investasi yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pusat harus bisa direalisasikan secara penuh di tahun 2025. Sebelumnya, Sultra pernah mencetak pencapaian tinggi pada periode 2019–2021, terutama saat geliat industri pertambangan meningkat.

“Tahun 2024 investasi kita mencapai Rp 11 triliun, dan tahun ini kami ditargetkan minimal menyamai pencapaian tersebut, bahkan melebihinya,” tambahnya.

Kegiatan ini turut menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan pelaku usaha dan instansi pemerintah. Di antaranya PT Tani Prima Makmur, PT Ifishdeco, dan PT Kendari Kawasan Industri yang berbagi pengalaman dan strategi pengembangan bisnis di Sultra.

Dari unsur pemerintah, turut hadir Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sultra, Kepala Kejaksaan Tinggi Sultra, dan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sultra. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat memperkuat sinergi dalam membangun kepercayaan investor serta menjaga iklim usaha yang kondusif dan berkelanjutan di Bumi Anoa.