Kendarinews.com–Film Komang mendapat sambutan meriah dari penggemarnya di Kota Baubau. Pemutaran spesial yang digelar di salah satu bioskop pusat perbelanjaan terbesar dikota Baubau pada Jumat (22/3) malam dipenuhi penonton yang antusias menyaksikan kisah cinta yang terinspirasi dari lagu viral karya Raim Laode.
Film garapan sutradara Naya Anindita ini menampilkan Kiesha Alvaro sebagai “Raim Ode” dan Aurora Ribero sebagai “Komang”, serta sejumlah aktor senior Tanah Air. Syuting dilakukan selama 12 hari di berbagai lokasi di Baubau, seperti di Pulau Makassar, benteng keraton dan Bypass Waruruma, yang semakin memperkuat nuansa lokal dalam film ini.
Kiesha Alvaro mengaku bangga bisa terlibat dalam Komang, yang menjadi film kelimanya namun pertama kalinya ia berperan dalam latar budaya asli daerah.
“Ini pengalaman luar biasa, apalagi saya bisa syuting bareng Raim dan Ari Kriting. Dan yang paling menarik, ini film pertama saya di mana karakter saya tetap hidup sampai akhir cerita,” ungkapnya.
Semnatra itu penyesuaiam diri dengan logat Buton menjadi tantangan tersendiri bagi Kiesha, tetapi ia merasa terbantu karena memiliki darah Sulawesi.
“Saya dari Palu, jadi harus menyesuaikan logatnya. Ada perbedaan intonasi dan struktur kata, tapi saya belajar langsung dari Raim dan Ari Kriting,” katanya.
Selama di Baubau, Kiesha juga menikmati waktu luang dengan mengunjungi beberapa destinasi wisata, seperti Pantai Nirwana, Benteng Keraton, Kotamara, dan Pasar Wameo.
Hal serupa dirasakan Aurora Ribero yang berperan sebagai Komang.
“Warganya ramah banget, meskipun tidak kenal tetap terasa dekat. Saya juga sempat ke Pantai Nirwana, tapi sayang nggak bisa naik sampan karena ombaknya besar,” ujarnya.
Ditempat yang sama Raim Laode mengatakan jika kota Baubau merupakan pilihan yang tempat untuk dijadikan lokasi Syuting.
Dia juga mengungkapkan bahwa pembuatan film ini tidak sekadar karena lagu Komang viral, tetapi juga melalui proses perencanaan yang matang.
“Kalau mau dijadikan film, skripnya harus diperbaiki, pemainnya dipilih dengan baik, dan semuanya digodok secara serius,” tegasnya.
Ia juga bersikeras agar syuting dilakukan di daerah itu, karena menurutnya latar tersebut paling sesuai dengan cerita.
“Baubau memiliki lingkungan Bali yaitu Ngkari-Ngkari, jadi gampang buat syuting. Raimnya orang Buton, Komangnya orang Bali, jadi cocok. Tapi kita juga tidak mau dialegnya terlalu Baubau sekali, supaya tetap bisa dipahami semua orang,” jelas Raim.
Film Komang tidak hanya menghadirkan kisah cinta yang menyentuh, tetapi juga memperkenalkan budaya Buton ke layar lebar. Sambutan hangat dari masyarakat menunjukkan betapa film ini memiliki tempat khusus di hati penonton.(Mel)