Bupati Mubar Launching Program 100 Hari Kerja Bidang Kesehatan, Ini Pesannya

KENDARINEWS.COM–Bupati Muna Barat (Mubar), La Ode Darwin memberikan penegasan bahwa pelayanan kesehatan adalah pelayanan paling nomor satu di Mubar dimasa kepemimpinanya lima tahun kedepan. Siapapun masyarakat Mubar yang mengeluhkan sakit maka harus segera dilayani dengan baik. Hal itu disampaikan La Ode Darwin saat launching program 100 hari kerja di bidang kesehatan di Puskesmas Tiworo Tengah.

“Kesehatan ini adalah pelayanan paling nomor satu di Mubar. Untuk itu saya telah menetapkan beberapa program dibidang kesehatan untuk kita jalankan lima tahun kedepan. Yaitu pemeriksaan kesehatan gratis, dokter keliling, UGD 24 jam untuk Puskesmas dan penempatan dua tenaga kesehatan di Pustu dan Polides. Nah inilah yang akan kita lakukan selama lima tahun kedepan. Sehingga saya pastikan warga kita tidak ada lagi yang mengeluhkan sakit tapi tidak dilayani,” kata La Ode Darwin Jumat (21/3).

Lanjutnya, bidang kesehatan merupakan pelayanan dasar dalam masyarakat yang wajib dipenuhi dengan baik. Untuk itu Pemkba Mubar menjadikannya sebagai prioritas untuk diperhatikan. Apalagi layanan pemeriksaan kesehatan gratis yang diprogramkan Pemkab Mubar juga sejalan dengan program Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. “Maka saya berharap program ini bisa berjalan dengan baik dan sesui harapan,” ucapnya.

Pemeriksaan kesehatan gratis akan dilakukan dengan mengujungi rumah warga. Yang mana 16 Pusekesmas yang saat ini ada di Mubar diberi tanggung jawab melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis di rumah-rumah warga. Dengan begitu Pemkab Mubar dapat melakukan pemetaan dan deteksi dini melalui Puskesma. Sehingga dalam program 100 hari kerja bupati Mubar, pada hari ke 101 nanti sudah ada data lapangan tentang penyakit yang diderita masyarakat. “Sehingga pemerintah daerah dalam mengeluarkan kebijakan memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat sudah memilki data dimasing-masing desa dan kelurahan,” ungkapnya.

Untuk program dokter keliling, orang nomor satu di Mubar itu menjelaskan bahwa ketika tenaga kesehatan mendapati warga yang terkena penyakit maka dokter bisa langsung melakukan pemeriksaan dengan mendatangi rumah warga. Hal itu dilakukan karena fenomena dalam masyarakat masih didapati warga yang takut mengujungi Puskesmas dan rumah sakit untuk berobat. “Saya juga menemukan di Mubar ini ada masyarakat yang takut ke rumah sakit dan Puskesmas. Ada yang takut karena biaya dan ada yang takut karena bau obat di rumah sakit bikin tambah sakit. Maka kedepan tenaga dokter akan mengujungi langsung warga yang sakit di rumahny,” ungkapnya.

Untuk program UGD 24 jam bagi Puskesmas, Pemkab Mubar hanya memfokuskan pada tiga Puskesmas ditiga wilaya besar Mubar. Masing – masing yaitu Puskesmas Lawa, Puskesmas Tiworo Kepulauan dan Puskesmas Guali. Ketiganya menjadi prioritas untuk diberi perhatian. “Apa yang menjadi kekurangan kita akan penuhi untuk memberikan pelayanan terbaik. Sehingga sebelum pasien dibawa ke rumah sakit maka bisa terlebih dulu ditangani di Puskesmas,” ucapnya.

“Kemudian kita juga akan tempatkan satu bidan dan satu perawat disetiap desa dan kelurahan. Mereka akan stand by di desa dan tidak boleh pulang, kecuali hari libur. Semua ini kita lakukan supaya ketika ada warga yang sakit maka ada pertolongan tercepat di desa tersebut,” sambung Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Mubar itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Mubar, La Ode Maha Jaya mengatakan bahwa launching program 100 kerja bidang kesehatan dibagi tiga. Launching yang dilaksanakan di Puskesmas Tiworo Tengah adalah yang pertama. Meski begitu seluruh Puskesmas dan tenaga kesehatan yang ada di Mubar sudah harus menjalankan seluruh program kesehatan tersebut.

“Program dokter keliling ini melibatkan semua dokter yang ada di Puskesmas. Kemudian yang melakukan pemeriksaan kesehatan kerumah-rumah warga adalah tenaga puskesmas. Lalu untuk program penempatan tenaga kesehatan di setiap desa juga sudah di SK kan oleh pak bupati yang terdiri satu perawat, satu bidan dan lima kader. Tetapi untuk program ini belum semua desa, kita prioritaskan dulu desa yang sudah punya fasiltas gedung Pustu dan Polides,” pungasnya. (ahi)