KENDARINEWS.COM–Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR), menegaskan komitmennya untuk menghapus sekat-sekat politik yang selama ini membelah masyarakat. ASR menyampaikan pesan persatuan dan profesionalisme dalam menjalankan pemerintahan di Bumi Anoa saat awal menginjakkan kaki diwilayah ini setelah pela tikan pada 20 Februari lalu.
“Tidak ada lagi batas pemisah, tidak ada lagi dinding penghalang. Kini saatnya kita menyatukan hati dan pikiran untuk bekerja demi Sultra yang lebih baik,” tegas ASR.
Ia juga memastikan bahwa dalam menempatkan pejabat, faktor politik tidak akan menjadi pertimbangan utama.
“Kompetisi telah usai. Ini bukan lagi tentang siapa yang mendukung atau tidak mendukung saya dan Hugua. Kami akan bersikap terbuka dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua pihak untuk berkontribusi. Kami sejak awal komitmen akan menghilangkan sekat, jangan takut saya tidak akan melihat ke belakang, tetapi ke depan. Rekan-rekan yang dulu tidak mendukung saya tetap memiliki kesempatan yang sama untuk bekerja dan berkontribusi bagi Sultra. Kita harus bekerja bersama tanpa sekat,” ungkapnya.
Mantan Kabinda Sultra ini menekankan bahwa pemerintahannya bukan hanya milik satu kelompok tertentu, tetapi milik seluruh rakyat Sultra. Ia mengajak semua elemen masyarakat untuk melepaskan perbedaan politik dan fokus pada pembangunan bersama. Ia bahkan mengingatkan para kepala dinas agar bekerja dengan penuh dedikasi.
“Jika hati kita baik, maka kerja kita juga akan baik. Sesuai pesan Presiden RI, bapak Prabowo, jangan khianati mandat rakyat. Saya dan Pak Hugua akan bekerja sekuat tenaga untuk membawa Sultra lebih maju, tetapi kami tidak bisa bekerja sendiri. Semua OPD, para eselon lingkup Sultra, hingga masyarakat harus bersatu untuk membangun daerah ini,” tegasnya.
Selain merajut kembali persatuan, ASR juga berkomitmen untuk tidak berjalan sendiri dalam membangun daerah. Ia mengungkapkan bahwa program-program dari kepemimpinan sebelumnya yang terbukti bermanfaat bagi masyarakat akan tetap dilanjutkan.
“Saya akan tetap berdiskusi dengan pemimpin sebelumnya untuk melihat program mana yang bisa diteruskan. Kita tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan semua pihak,” katanya.
Bahkan, dirinya siap untuk berkolaborasi dengan gubernur -gubernur terdahulu dan ia tidak akan segan-segan untuk menghampiri bila nantinya dibukakan ruang.
“Saya tidak akan malu-malu nanti, mudah-mudahan mereka mau membela diri. Saya tidak merasa rendah kalau saya minta. Kalau mereka membuka diri insyaallah pasti saya akan datang,” paparnya.
Sebab menurutnya, perjuangan pemimpin sebelumnya harus dihargai. Mengingat selama dirinya menjadi Dandrem dan Kabinda ia melihat langsung seperti apa kerja keras dari para gubernur sebelumnya.
“Karena saya merasa bahwa pertarungan kita sudah selesai dan sekarang mari kita bersama-sama untuk membangun Sultra yabg lebih maju kedepan,” pungkasnya.
