Pemprov Gelar Rakor Bersama Tim Asistensi ASR-Hugua, Bahas Program 100 Hari Kerja Gubernur-Wagub Terpilih

KENDARINEWS.COM—Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama tim asistensi Gubernur-Wakil Gubernur terpilih periode 2025-2030, Andi Sumangerukka-Hugua. Rakor ini guna membahas kesiapan pelaksanaan program 100 hari kerja pimpinan baru Bumi Anoa. Giat ini turur dihadiri Sekda Sultra, H. Asrun Lio serta seluruh Perangkat Daerah (PD) lingkup Sultra diruang Pola kantor gubernur, Senin (10/2).

Sekretaris Daerah Sultra, H. Asrin Lio, mengungkapkan bahwa rapat ini melibatkan tim asistensi ASR-Hugua atau tim asistensi dari gubernur serta wakil gubernur terpilih. Menurutnya, langkah ini dilakukan untuk memastikan transisi pemerintahan berjalan lancar pasca pelantikan yang dijadwalkan pada 20 Februari mendatang.

Dalam rapat koordinasi tersebut, tim asistensi telah berdiskusi dengan seluruh perangkat daerah untuk menyelaraskan program kerja yang akan dijalankan dalam 100 hari pertama. 

“Terdapat 15 program inti yang menjadi fokus utama dan sebagian besar telah masuk dalam kegiatan perangkat daerah terkait. Proses harmonisasi dilakukan agar program-program tersebut dapat dieksekusi dengan baik, khususnya di sektor pendidikan, kesehatan, perikanan, dan pertanian,”kata Asrun, Senin (10/2).

Tentu, dalam setiap pemaparan program tersebut, 

 ada dua hal yang menjadi prinsip untuk dilakukan prospek. Pertama terkait dengan kesiapan dari pelaksana kegiatannya dan kedua terkait dengan regulasi yang mendukung kegiatan ini.Kalau kegiatan yang belum ada regulasinya, itu dipersiapkan dalam masa sebelum 100 hari. 

“Dalam target 100 hari kerja Gubernur dan Wagub terpilih, sesuai pemaparan tim asistensi kegiatannya akan terbagi, ada yang dilaksanakan dalam waktu 30 hari, ada yang dalam waktu 60 hari, dan ada juga yang 90 hari. Itu semua dalam skema 100 hari kerja,”jelas Asrun.

Menurutnya, dalam pemaparan 15 program 100 hari kerja tersebut, sudah sinkron dengan yang saat ini sedang running di Pemprov Suntra.

“Program yang sudah  sinkron itu  Antara lain pendidikan, kesehatan dan juga perikanan termasuk program dari pertanian. Secara keseluruhan tadi sudah kita lihat secara umum semua itu sudah masuk dalam kegiatan-kegiatan di perangkat daerah,”paparnya.

Bahkan dalam diskusi bersama tim Asistensi ASR-Hugua, Jenderal ASN itu mengaku ada perangkat daerah yang meminta agar program di instansinya supaya ikut dimasukkan dalam program 100 hari kerja tersebut. 

Misalnya tadi ada program dari perikanan dan kelautan terkait panen ikan dan udang vaname yang dilaksanakan di Kabupaten Muna. Mengingat saat ini  benih sudah ditabur sehingga tadi Plt Kadisnya meminta agar bisa dimasukkan, karena ini akan panen dalam bulan  Maret.

“Kemudian terkait dengan pendidikan, ada program unggulan dari dinas pendidikan yang  rupanya juga sudah singkron dengan program 100 hari kerja yang mereka sebut dengan Light School Program itu atau program sekolah mercusuar itu merupakan program Dikbud untuk para siswa dengan pemberian  beasiswa pendidika  bagi para pelajar Sultra berprestasi dan kurang mampu. Juga program pembagian pakean sekolah gratis,”jelasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Asistensi ASR-Hugua, Prof. Andi Khaeruni, menegaskan bahwa 100 hari pertama kepemimpinan ASR-Hugua akan difokuskan pada pencapaian target strategis melalui program-program yang memiliki dampak langsung bagi masyarakat. Beberapa di antaranya adalah pengendalian inflasi agar tetap di bawah 2,1 persen dalam 30 hari pertama, mitigasi dan penanggulangan bencana, serta sertifikasi halal untuk Usaha Mikro dan Kecil (UMK) serta Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dalam 60 hari pertama.

“Selain itu, layanan ambulans darat dan laut gratis akan disediakan khususnya bagi masyarakat di daerah kepulauan, pulau kecil, serta wilayah terpencil dengan target realisasi dalam 90 hari. Program lainnya yang menjadi prioritas adalah pemberian asuransi kesehatan gratis bagi keluarga tidak mampu dan beasiswa bagi siswa SMA sederajat yang berprestasi maupun kurang mampu,”paparnya.

Untuk mendukung perekonomian masyarakat, akan dilaksanakan program “Mantu” (Modal Usaha untuk Ibu-ibu) guna memberikan akses permodalan bagi ibu rumah tangga dan meningkatkan kapasitas usaha mereka. Selain itu, program “Jamaah” (Jalan Mulus Antar Wilayah) akan memprioritaskan perbaikan jalan rusak di beberapa ruas utama, seperti Motaha-Alangga dan Ronta Lambale-Ereke.

Di sektor pertanian dan ketahanan pangan, akan dilakukan launching rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk mendukung ketahanan pangan, serta program Agrokomplex yang menyediakan bantuan pupuk, benih, dan alat pertanian bagi petani, petambak, dan peternak.

Pemerintah juga berencana menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) terkait Road Map Blue Economy untuk mengarusutamakan konsep ekonomi biru dalam dokumen perencanaan pembangunan. Selain itu, akan diberikan sertifikat tanah gratis di setiap desa serta hibah bagi organisasi masyarakat (ormas) yang aktif dalam pemberdayaan masyarakat Sultra.

“Secara keseluruhan, berbagai program dalam 100 hari kerja ini dirancang untuk memberikan dampak langsung dan nyata bagi masyarakat Sultra. Dengan koordinasi yang matang dan sinergi antarperangkat daerah, diharapkan pelaksanaan program ini berjalan lancar dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai sektor,”pungkasnya. (rah)

Quick Wine 100 hari kerja ASR-Hugua

– Pengendalian inflasi (Inflasi ada di bawah 2,1 persen dengan timline 30 hari)

– Mitigasi dan penanggulangan bencana (Meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam dengan timeline 30 hari)

– Sertifikasi halal untuk UMK dan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Sultra (Sasarannya UMK yang memiliki P-IRT dan RPH). Timeline realisasi 60 hari.

– Layanan ambulans darat dan laut gratis (Ketersediaan dan kesiapan ambulans di Dinkes), dengan sasaran daerah kepulauan, pulau kecil, dan terpinggirkan. Timeline realisasi 90 hari.

– Beasiswa untuk generasi Sultra (Peningkatan akses pendidikan tinggi bagi keluarga kurang mampu atau berprestasi untuk jenjang SMA sederajat). Time line realisasi 90 hari.

– Asuransi kesehatan gratis untuk masyarakat Sultra (Sasaran keluarga tidak mampu dengan timeline realisasi 90 hari).

– Sultra Sport Fest (Peningkatan gaya hidup sehat masyarakat dan memperluas kegiatan ekonomi masyarakat, serta peningkatan prestasi olahraga sultra), dengan sasaran seluruh lapisan masyarakat, dan atlet Sultra, serta UMKM, dengan timeline realisasi 30 hari.

Dalam 10 hari kerja ini juga, nantinya akan ada program unggulan yakni:

– Mantu (Modal usaha untuk ibu-ibu) (Akses permodalan bagi ibu-ibu dan peningkatan kapasitas usaha) dengan sadaran IRT dan timeline realisasi 60 hari.

– Jamaah (Jalan mulus antar wilayah) (Perbaikan jalan rusak yang memiliki mobilitas tinggi), dengan sasaran ruas motaha-alangga, ruas ronta lambale-Ereke, dan timeline realisasi 60 hari.

– Penggaris (Perlengkapan dan Seragam sekolah gratis) (Mengurangi beban ekonomi orangtua siswa, dan ketersediaan perlengkapan dan seragam siswa), dengan sasaran Siswa SMA sederajat yang berada di daerah terpencil dan kurang mampu. Timeline realisasi 60 hari.

– Launching penanaman rehabilitasi DAB untuk ketahanan pangan (peningkatan daya dukung) dengan sasaran masyarakat sekitar DAS. Timeline realisasi 30 hari.

– Agrokomplex (Bantuan pupuk, benih, dan arsintan) untuk peningkatan produktivitas. Sasarannya adalah petani, petambak dan peternak dengan timeline realisasi 30 hari.

– Launching Pergub Road Maps Blue Economy, untuk mengarusutamakan ekonomi biru dalam dokumen perencanaan pembangunan. Sasaran masyarakat pesisir dengan timline 30 hari.

– Sertifikat tanah gratis per desa. Targetnya adalah wilayah daratan, kepulauan, serta OPD yang menganalisis jumlah potensial. Timeline realisasi 30 hari.

– Hibah ormas, targetnya adalah menggerakkan ormas di Sultra untuk berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat Sultra. Sasarannya adalah ormas yang terdaftar dan memenuhi syarat di Kesbangpol Sultra. Timeline realisasi 30 hari.