Fakultas Teknik UHO, ITB dan BRIN Libatkan Warga Gelar Simulasi Tsunami

KENDARINEWS.COM- Sebagai tindak lanjut dari kolaborasi yang dilakukan antara Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB), Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo (UHO) dan Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan desa Wapia-Pia Kabupaten Wakatobi, maka pada 22 Juli 2024 digelar simulasi tsunami atau gempa untuk yang pertama kalinya.

Dr. Endra Gunawan selaku Dosen (ITB) mengatakan bahwa, kegiatan inii merupakan bagian dari penguatan kapasitas masyarakat desa untuk tangguh terhadap bencana gempa dan tsunami yang pernah terjadi di desa, dan dapat terjadi lagi di masa yang akan datang.

“Selain melibatkan warga Desa Wapia-Pia dan tim kegiatan ini juga turut melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wakatobi, Babinsa serta Kepolisian,” ungkapnya.

Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik UHO, Prof. Dr. Laode Muh. Golok Jaya sebagai salah satu anggota tim mengungkapkan, bahwa kegiatan simulasi mitigasi tsunami merupakan bagian dari kegiatan pengabdian pada masyarakat kolaborasi nasional dalam rangka mendukung Wakatobi sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional yang siap dalam menghadapi bencana.

“Dilihat dari historisnya, wilayah Wakatobi pernah mengalami kejadian tsunami sehingga pelatihan warga ini sangat penting dilakukan,” ujarnya.

Tempat yang sama, Laode Amrul Hasan dan Sutardi anggota (UHO) menyatakan, bahwa para mahasiswa KKN dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret (UNS) yang berada dilokasi juga turut berpartisipasi dengan menyebarkan informasi simulasi ke warga dan juga menjadi tim medis pada saat kegiatan simulasi.

Aulia Oktaviani anggota BRIN menjelaskan, bahwa pelaksanaan simulasi tsunami ini merupakan implementasi dari pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) Evakuasi Tsunami dan tim penanggulangan bencana Desa Wapia-pia yang sudah disiapkan sebelumnya. “Kita berharap adanya kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat nantinya,” jelasnya.

Sementara Alfi Rusdiansyah BRIN menyebut, bahwa tim ini terdiri atas gugus tugas keamanan, logistik, medis, evakuasi, dan diseminasi. “Diskusi dengan warga dilakukan melibatkan pembahasan skenario latihan evakuasi tsunami bersama warga, yang akan dilaksanakan pada sore harinya,” ucapnya.

Kemudian, Dr. Rahma Hanifa yang juga anggota BRIN menerangkan, bahwa simulasi dimulai dari rumah masing-masing warga. Pada skenario pertama, warga merasakan gempa dan berlindung selama sekitar 20 detik. “Setelah itu, warga menerima informasi tsunami melalui pengeras suara masjid berupa sirine. Warga kemudian mengevakuasi diri ke SMKN 1 Wangi-wangi dengan membawa tas siaga bencana. Sesampainya di titik akhir, warga didata oleh para kepala dusun,” katanya.

Sekretaris Desa Wapi-Pia, Mudianto menambahkan, bahwa kegiatan ini berjalan dengan lancar. Ia yakin bahwa simulasi ini telah meningkatkan kapasitas masyarakat desa dalam menghadapi bencana, terutama gempa dan tsunami. “Kami bersyukur kami berterima kasih untuk pendampingan yang diberikan oleh ITB, Fakultas Teknik UHO dan BRIN dalam pelaksanaan kegiatan simulasi tsunami ini dan membantu kami dalam menjadi desa yang siap menghadapi tsunami,” tambahnya.(win/kn)