KENDARINEWS.COM–Operasi keselamatan yang digelar Satuan Lalulintas (Satlantas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Kendari masih mengedepankan pendekatan humanis. Selama 6 hari pelaksanaan operasi hanya memberikan 204 teguran terhadap pengendara yang melanggar.
Kepala Satuan Lalulintas (Kasatlantas) Polresta Kendari Ajun Komisaris Polisi (AKP) Muchsin menuturkan dalam operasi tersebut pihaknya mengedepankan preventif, preemtif dan penegakkan hukum secara selektif prioritas.
Penegakan hukum, sambung Muchsin, terhadap pengemudi yang berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan lalulintas dengan mengedepankan pendekatan yang humanis.
“Untuk giat operasi keselamatan anoa 2023, kami dari Satlantas Polresta Kendari mengedepankan preventif 40 persen dan penegakkan hukum 20 persen secara selektif prioritas dengan mengedepankan pendekatan yang humanis,” terang Muchsin Selasa (14/2).
“Selama operasi keselamatan sebanyak 204 blangko teguran diberikan kepada pelanggar,” tambahnya.
Muchsin mengatakan selama operasi ini, pengendara yang diberi sanksi tilang masih nihil.
“Untuk yang ditilang tidak. Tapi untuk tilang elektronik atau ETLE berlaku,” ungkapnya.
Lanjut Muchsin mengatakan operasi keselamatan anoa bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan dan kesadaran masyarakat dalam berlalulintas.
“Kami imbau kepada masyarakat untuk tetap patuh terhadap peraturan lalulintas. Agar, secara optimal dapat menurunkan angka kecelakaan,” imbuhnya. (ali/kn).
