KENDARINEWS.COM–Kesadaran warga metro untuk tidak membuang sampah di Teluk Kendari masih rendah. Buktinya, volume sampah di teluk sudah mencapai 2 ton per hari. Kondisi tersebut menjadi salah satu penyebab pendangkalan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu prihatin sampah yang dibuang masyarakat di Teluk Kendari mengalami kenaikan. Berdasarkan data yang diterimanya dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), volume sampah meningkat dari 1 ton per hari pada 2021 menjadi 2 ton per hari pada tahun 2022.
“Sampah yang dibuang masyarakat dari hari kehari mengalami peningkatan. Bisa kita bayangkan lima tahun kedepan Teluk Kendari seperti apa,” ungkap Asmawa Tosepu, kemarin.
Sebagai bentuk pencegahan, pihaknya telah menggagas Program Wisata Pungut Sampah di Teluk Kendari. Program tersebut diyakini bisa menjaga kebersihan dan keberadaan teluk.
“Teluk Kendari adalah anugerah dari Allah SWT yang harus kita jaga kebersihan dan keindahannya. Tidak banyak daerah di Indonesia bahkan dunia yang memiliki teluk seperti ini,” kata Asmawa.
Kepala Biro Umum Sekretariat Kemendagri RI menambahkan, langkah awal pihaknya menjaga keberadaan teluk, sebanyak 2 ribu personil gabungan yang terdiri dari ASN, TNI/Polri, Pemerhati Lingkungan dan masyarakat setempat melaksanakan aksi bersih-bersih di Teluk Kendari.
Dari aksi tersebut, pihaknya berhasil mengangkut sebanyak 104 ton sampah. Ratusan ton sampah tersebut kemudian diangkut menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Puuwatu.
“Selain menjadikan Teluk Kendari menjadi lebih bersih, kami juga mengedukasi masyarakat yang bermukim disekitar untuk sadar akan kebersihan teluk,” kata Asmawa.
Terpisah, Ahli Lingkungan Universitas Halu Oleo, Nur Arafah tak menampik jika Teluk Kendari berpotensi menjadi daratan. Selain karena faktor sedimentasi dan pembangunan infrastruktur disekitar teluk, sampah dari aktivitas manusia menjadi ancaman serius.
“Perlu ada upaya serius dari pemerintah dalam menjaga kebersihan Teluk Kendari. Masyarakat tidak boleh buang sampah diteluk maupun disungai yang terhubung langsung dengan Teluk Kendari. Perlu juga ada penghijauan kembali seperti menanam pohon,” pungkasnya. (ags/KN)
