Bupati Konawe Kembangkan Sektor Peternakan


Populasi Sapi Meningkat, Kini Mencapai 12.000 Ekor

KENDARINEWS.COM — Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa sangat concern mengembangkan sektor yang menjadi program prioritas. Salah satunya disektor peternakan, yakni program sejuta ton daging sapi. Program yang digagas Bupati Kery sejak tahun 2018 itu, dari tahun ke tahun menunjukkan hasil yang memuaskan.

Target semula hanya 9.000 ekor. Berkat intervensi Bupati Kery, populasi sapi di Konawe melampaui target sekira 3.000 ekor. Kini mencapai 12.000 ekor sapi. Bupati Kery mengatakan, persoalan peternakan di Konawe masih menjadi prioritas. Apalagi selain sebagai daerah lumbung beras, Bupati Kery juga punya obsesi besar menjadikan Konawe sebagai sentra penghasil daging. Terlebih, permintaan pasokan daging tak bisa lepas dari tingginya kebutuhan manusia.

“Inilah yang kita terus lakukan. Kelompok ternak sapi di Konawe ini jumlahnya ratusan. Ini yang akan terus kita bantu untuk program inseminasi buatan (IB), termasuk metode kawin alami (KA),” terang Bupati Kery kepada Kendari Pos, kemarin.

Bupati Konawe dua periode itu menuturkan, potensi unggulan disektor peternakan, juga sengaja dimaksimalkan untuk meningkatkan daya saing daerah. Sebab itu, sejak 2018 atau tahun pertama menjabat Bupati Konawe untuk periode kedua, dirinya langsung tancap gas menggenjot populasi sapi lewat program Inseminasi Buatan (IB). Berkat program itu, kini populasi sapi di Konawe mencapai 84 ribu ekor.

“Sektor pertanian dan perikanan, juga kita maksimalkan. Sebab, potensi lokal ini berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Konawe. Ekonomi kita menggeliat bahkan saat masa pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu,” ujar Bupati Kery.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Konawe, Jumrin mengemukakan, populasi sapi di Konawe pada tahun 2022, mengalami peningkatan hingga 12.000 ekor. Katanya, peningkatan populasi sapi itu tak lain berkat program IB. Termasuk, sebagian yang berasal dari hasil perkawinan alami.

“Tahun 2021 jumlah populasi sekitar 72 ribu ekor. Pada akhir Desember 2022, naik menjadi mencapai 84 ribu ekor yang tersebar di beberapa kecamatan. Jadi, ada penambahan sekitar 12 ribu ekor sapi,” beber Jumrin.

Jumrin menerangkan, sejak dicanangkan ditahun 2018, program sejuta ton daging sapi diimplementasikan pemkab Konawe dengan mendatangkan bibit sapi berkualitas dari luar negeri. Selanjutnya, bibit sapi jenis Brahman, Limosin dan Ongole tersebut, dikembangkan di Konawe lewat metode IB dan KA.

“Namun, pengembangbiakan sapi lebih maksimal lewat metode IB. Sperma beku yang disuntikkan ke rahim sapi betina memiliki keunggulan dari segi kualitas dan dipilih dari keturunan berbeda,” ungkapnya.

Jumrin menambahkan, proses pembuntingan sapi lewat metode IB, memakan waktu selama 9 bulan. Ia pun menyebut, tidak semua sapi betina produktif di Konawe bisa dijangkau metode kawin suntik. Terutama, ternak yang berada pada wilayah yang sulit dijangkau petugas IB. “Misalnya di Kecamatan Asinua, Latoma dan Routa. Proses kawin ternak sapi pada wilayah itu masih alami,” tandasnya. (adi/b)