KENDARINEWS.COM–Pertumbuhan ekonomi di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga kini masih menunjukkan progres positif, kendati demikian seluruh wilayah menghadapi tantangan kenaikan inflasi. Olehnya itu pemerintah harus mengambil langkah strategis guna menekan inflasi daerah.
Sebagai langkah cepat yang responsif terhadap kondisi ini, Pemerintah dan Bank Indonesia secara resmi telah melounching Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang digelar secara online dan offline (di kota Baubau). Hadirnya GNPIP sebagai langkah strategis guna memperkuat sinergi dan inovasi dalam mendorong stabilitas inflasi kedepan.
Kepala kantor Perwakilan (KPw) BI Sultra, Doni Septadijaya mengatakan saat ini perlu langkah bersama dalam meredam inflasi pangan dengan menjaga harga, distribusi, dan pasokan. Sebab, meski ditengah kondisi petumbuhan ekonomi yang tinggi, nyatanya Indonesia termasuk Sultra masih menghadapi tantangan kenaikan inflasi. Khususnya untuk harga komoditas hortikultura seperti cabai dan bawang merah.
Bahkan, per September 2022, Sultra mengalami inflasi sebesar 0,42 persen. Beberapa komoditas penyumbang inflasi diwilayah ini yakni kenaikan harga bensin dan peningkatan tarif angkutan udara.
“Tetapi, inflasi yang ada, ditekan pula oleh penurunan harga perikanan serta berbagai upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas tanaman pangan, “
Meski demikian, Sultra telah menjadi salah satu daerah yang sangat responsif dalam implementasi GNPIP. Hal ini diwujudkan melalui launching Gerakan TABE DI (TAnam caBE kenDalikan Inflasi) pada Agustus 2022 lalu di Kota Kendari.
“Melalui GNPI ini kita selamatkan ekonomi daerah. Seluruh pemangku kepentingan harus berkolaborasi guna mendorong dan menjaga inflasi daerah. Mari bersama kita perkuat sinergi untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat, ” pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Sultra, Ali Mazi dalam hal ini diwakili staf Ahli bidang kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM), Abdul Rahim mengatakan lounching GNPIP merupakan salah satu wujud implementasi instruksi Presiden RI, Joko Widodo sebagai langkah untuk mengajak masyarakat dalam melakukan pengendalian inflasi.
Apalagi, Presiden telah mengingatkan, tentang pentingnya menangani kenaikan inflasi ini secara serius. Agar mampu mendorong pemulihan ekonomi nasional. Di tengah masyarakat, menekan inflasi tentu dapat dimulai dari rumah tangga, dengan menanam komoditas hortikultura di pekarangan rumah.
“Peran strategis untuk menjaga komoditas pangan perlu jadi perhatian, dan ini terus ditekankan bapak Presiden kita. Tentunya saya yakin dengan beragam potensi yang dimiliki Sultra serta adanya sinergi yang baik antara Pemerintah Daerah, komponen pemerintah, dan masyarakat,maka tantangan inflasi di Sulawesi Tenggara insyaallah dapat kita atasi, “tukasnya.
Sebagai informasi, acara lounching GNPIP Sultra juga dirangkaikan dengan penandatanganan MoU komitmen transaksi pemerintah darah di provinsi Sultra dan penandatanganan MoU elektronifikasi transaksi pemerintah daerah di Provinsi Sultra.
Kemudian ada pula penandatanganan KAD bawang merah antara antara Kota Baubau dan Kabupaten Buton Selatan dan penandatangan KAD Telur Ayam antara Kota Kendari dan Kabupaten Sidrap (Sulawesi Selatan).
Selanjutnya ada penyerahan PSBI alsintan dan saprotan serta 70.000 bibit cabai merah, penyerahan PSBI pasar digital kota Baubau dalam rangka mendukung implementasi GNPIP Provinsi Sultra 2.0 serta leaders Talk. (kn)
