KENDARINEWS.COM–Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Wilayah Provinsi Sultra, Agnes Widiastuti mengatakan, persentase penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 11,17 persen. Jumlah ini turun 0,57 persen dibanding September 2021 dan turun 0,49 persen dibandingkan Maret 2021.
“Dari segi jumlah, penduduk miskin Sultra berkurang. Pada Maret 2022 sebesar 309,79 ribu orang. Turun 13,48 ribu orang dibanding September 2021 dan turun 8,91 ribu orang dibandingkan Maret 2021,” kata Agnes, kemarin.
Dia memaparkan, untuk persentase penduduk miskin perkotaan juga turun. Pada periode September 2021, angka penduduk miskin di perkotaan sebesar 7,14 persen. Turun menjadi 6,95 persen pada Maret 2022. Begitu pula persentase penduduk miskin perdesaan. Pada Maret 2022, mencapai 13,57 persen. Jumlah ini turun bila melihat perbandingan pada September 2021 yang ada diangkat 14,34 persen.
“Bila melihat jumlah penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2022 turun sebanyak 1,08 ribu orang bila dibandingkan September 2021. Dimana pada September 2021 sebanyak 71,02 ribu orang dan pada Maret 2022 menjadi 69,94 ribu orang. Sementara itu, pada periode yang sama, jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 12,40 ribu orang (dari 252,25 ribu orang pada September 2021 menjadi 239,85 ribu orang pada Maret 2022),” bebernya.
Sementara itu, kata dia, untuk garis kemiskinan pada Maret 2022 tercatat sebesar Rp 404.137, per kapita per bulan. Dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 304.126 (75,25 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp 100.011 (24,75 persen).
“Pada periode Maret 2022 juga, secara rata-rata rumah tangga miskin di Sultra memiliki 5,66 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp2.287.415, per rumah tangga miskin per bulan,” pungkasnya. (kn)
