Bupati Kery Target Investasi Rp32 Triliun
KENDARINEWS.COM — Dengan penuh rasa bangga, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa menggenggam piagam dan plakat penghargaan dari Menteri Investasi/BKPM RI, Bahlil Lahadalia, Kamis (17/2). Ia terharu karena kerja kerasnya menggenjot realisasi investasi sebesar Rp 20,056 triliun ke Konawe tahun 2021 mendapat apresiasi pemerintah pusat. Ditambah lagi, Menteri Bahlil Lahadalia menitip salam sekaligus sanjungan terhadap Kery yang disampaikan lewat Sekretaris Kabupaten (Sekab) Konawe Ferdinand Sapan yang menjemput penghargaan tersebut di Jakarta, Rabu (16/2).
Prestasi Kery tersebut tak lepas dari kelihaiannya membawa Konawe masuk 10 besar kabupaten/kota yang memberikan sumbangsih atas realisasi investasi pemerintah pusat yang melampaui target tahun 2021 lalu.
Bupati Kery optimistis peringkat Konawe ditahun ini bakal lebih moncer. Ia memasang target daerah yang dipimpinnya bisa menembus tiga besar kabupaten/kota se-Indonesia dalam mencapai realisasi investasi tahun 2022 ini.
“Saya target tahun ini investasi di Konawe mencapai Rp32 Triliun,” ujar ujar Bupati Kery saat ditemui di Balai Desa Wowasolo, Kecamatan Wonggeduku, Kamis (17/2) kemarin.
Bupati Kery mengaku bangga daerah otoritanya menjadi satu dari 10 pemerintah kabupaten (pemkab) kota se-Indonesia yang diundang Kementerian Investasi/BKPM RI. Dari 10 besar itupun, posisi Konawe cukup mentereng dengan bertengger di urutan ketujuh. Konawe menjadi satu-satunya utusan Sultra yang menyabet prestasi membanggakan itu. “Saya bangga luar biasa. Mudah-mudahan investasi ini meningkat terus,” kata mantan Ketua DPRD Konawe itu,
Bupati Kery menuturkan, investasi di Konawe tiap tahunnya terus meningkat. Tahun 2020 penanaman modal yang masuk ke Konawe mencapai Rp31,4 Triliun. Andaikata tidak diterpa Covid-19, sebutnya, investasi Konawe tahun 2021 bisa jadi lebih tinggi dari Rp20,056 Triliun.
Bupati Kery Saiful Konggoasa mengaku banyak pihak swasta yang ingin masuk ke Konawe pada tahun ini untuk berinvestasi. “Sudah ada lagi rencana investasi pertambangan baterai mobil listrik di Routa. Belum lagi ini yang baru lagi di Sonay kecamatan Puriala. Potensi sumber daya alam (SDA) kita di Konawe ini masih sangat besar. Mana mungkin investor mau datang kalau kita tidak punya potensi,” tuturnya.
Bupati Konawe dua periode itu menyebut, ia menggaet investor masuk ke Konawe hanya bermodal trik sederhana. Triknya itu yakni dengan memberikan kemudahan pemilik modal asing maupun dalam negeri yang hendak berinvestasi. “Tidak perlu kita persulit. Kalau ada investor tanya bagaimana aturan mainnya, saya bilang bawa saja uangmu. Yang penting patuhi semua regulasi,” kelakarnya.
Bupati Kery mengemukakan, dalam waktu dekat Pemkab Konawe akan berdiskusi lebih lanjut dengan Kementerian Investasi/BKPM RI terkait upaya mempercepat realisasi investasi Konawe. Pemkab sangat memerlukan petunjuk dan saran dari Kementerian yang dipimpin Bahlil Lahadalia itu agar target-target ditahun 2022 bisa terwujud sesuai harapan semua pihak.
“Masa depan dunia ada di Asia sekarang. Kalau masa depan Sultra sudah pasti ada di Konawe. Buktinya kita yang terbaik dari 17 kabupaten/kota se-Sultra dalam hal investasi,” ucapnya.
Bupati Kery Saiful Konggoasa menerangkan, pesatnya investasi di Konawe tak lepas dari dukungan semua masyarakat Konawe. Termasuk pihak TNI/Polri yang berperan dalam memastikan kondusivitas daerah sehingga para pemilik modal bisa merasa aman berinvestasi di Konawe. Hadirnya investasi pun, dalam pandangan politikus PAN Sultra itu turut andil dalam meningkatkan tren pertumbuhan ekonomi di otoritanya.
“Alhamdulillah, pertumbuhan ekonomi Konawe tahun 2020 sekira 11 persen. Hanya karena pandemi, tahun 2021 menjadi 6,42 persen. Tapi hanya kita yang survive dibanding daerah lain se-Sultra dari aspek pertumbuhan ekonomi ditahun yang sama. Ini karena industri kita tetap berjalan. Coba lihat daerah lain, trennya ada yang nol bahkan minus,” ungkapnya.
Realisasi investasi di Konawe yang membanggakan tersebut, lanjut Kery, tentunya juga berkorelasi dengan menurunnya angka pengangguran di wilayah setempat. Yang mesti mendapat perhatian saat ini, sebutnya, yakni bagaimana meningkatkan skill masyarakat pencari kerja yang berkeinginan kerja di perusahaan swasta, khususnya di kompleks mega industri di kecamatan Morosi.
“Makanya kami kemarin coba bantu pembangunan Politeknik. Kita sudah siapkan lahan di kecamatan Pondidaha. Tapi pihak manajemen PT VDNI inginnya di bangun di Morosi saja,” bebernya.
Bupati Kery Saiful Konggoasa memastikan masuknya investasi di Konawe tidak mengganggu sektor pertanian yang juga menjadi penopang perekonomian warga setempat. Predikat sebagai daerah lumbung beras Sultra yang melekat pada Konawe tidak tergerus ditengah masuknya suntikan modal swasta yang jor-joran tiap tahunnya. Baginya, disitulah dilihat kepiawaian pemimpin daerah dalam menyeimbangkan berbagai potensi pendukung pembangunan yang ada di depan mata.
“Di situlah dilihat kecerdasan seorang pemimpin. Sekarang tidak usah banyak ngomong, kita lihat bukti saja. Masyarakat kita harus bersyukur. Lihat coba salah satu daerah di Sultra yang pertambangannya juga cukup besar, banyak Izin Usaha Pertambangan (IUP). Tapi realisasi investasinya tidak sampai triliun, hanya ratusan miliar yang masuk ke negara,” ucap Kery. (adi/b)
Bupati Kery Target Investasi Rp32 Triliun
