KENDARINEWS.COM — Meningkatnya angka kemiskinan di Sultra akibat merebaknya pandemi Covid-19. Sepanjang Maret tahun 2018 hingga Maret 2020, jumlah warga miskin sempat berkurang 5.280 jiwa (lihat grafis). Namun kemiskinan kembali bertambah di tahun 2021 dengan jumlah 318.700 jiwa.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Sultra J. Robert, mengungkapkan adanya bencana non alam ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan angka kemiskinan mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya.
Sebelum pandemi, lanjut Robert, angka kemiskinan itu terus mengalami penurunan
dari tahun ke tahun. Dengan presentase penurunan diasumsikan 0,2 persen. Berdasarkan hitungan BPS,
sambung Robert, pada Maret 2018 angka kemiskinan Sultra berada pada angka 11,63 persen alias 307.100 jiwa.
“Pada Maret 2019 turun menjadi 11,24 persen atau 302.850. Jadi ada penurunan tiap tahun. Nah masuk pada Maret 2020 bahkan masih sempat turun sampai 11 persen atau 301.820 jiwa,” sebutnya.Setelah merebaknya Covid-19 ini, angka kemiskinan kembali melonjak naik, dari angka 11 persen menjadi
11,69 persen alias 317.320 jiwa per September 2020.”Angka ini bahkan kembali melewati angka kemiskinan pada Maret 2018 yang tinggal 11, 63 persen. Lonjakan angka ini disebabkan pandemi covid-19 yang menyebabkan ekonomi masyarakat lesuh,” jelasnya. (kam/b)