Bahaya Begadang: Bukan Cuma Kantuk, Tapi Juga Ancaman Serius bagi Tubuh dan Pikiran

KENDARINEWS.COM–Banyak orang menganggap begadang hanya sekadar aktivitas untuk menyelesaikan pekerjaan, belajar, atau bahkan sekadar menonton serial favorit. Namun, di balik malam yang panjang dan waktu tidur yang terpangkas, ada bahaya besar yang mengintai kesehatan tubuh dan mental.

Kebiasaan begadang baik karena kebutuhan atau gaya hidup bisa menjadi bom waktu bagi berbagai penyakit serius. Penelitian menunjukkan bahwa tidur kurang dari 6–7 jam per malam secara konsisten dapat memicu gangguan sistem kekebalan tubuh, hormon, metabolisme, bahkan fungsi otak.

Berikut adalah 11 dampak berbahaya akibat begadang yang perlu diwaspadai yang dilansir dari klikdokter:

1. Gangguan Mental dan Emosional

Kurang tidur menyebabkan otak kesulitan bekerja optimal. Akibatnya, seseorang jadi mudah marah, cemas, impulsif, hingga mengalami gejala gangguan mental seperti depresi, paranoia, bahkan halusinasi.

2. Diabetes dan Penyakit Jantung

Selama tidur, tubuh memproduksi antibodi dan sitokin yang penting untuk imunitas. Kurang tidur dapat memperlambat pemulihan dan meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

3. Obesitas

Tidur memengaruhi dua hormon penting: leptin (menekan nafsu makan) dan ghrelin (meningkatkan rasa lapar). Begadang membuat keseimbangan ini terganggu, menyebabkan nafsu makan meningkat, terutama pada makanan tinggi gula dan lemak, serta penurunan aktivitas fisik.

4. Risiko Stroke

Begadang meningkatkan tekanan darah, yang bisa menyebabkan stroke dan serangan jantung. Risiko ini bahkan meningkat pada orang yang sudah memiliki tekanan darah tinggi atau gangguan jantung sebelumnya.

5. Gangguan Hormon Pertumbuhan

Tidur nyenyak (minimal 3 jam tanpa gangguan) dibutuhkan tubuh untuk memproduksi hormon pertumbuhan, penting bagi anak, remaja, dan pemulihan jaringan. Kurang tidur dapat menghambat pertumbuhan dan regenerasi otot.

6. Penuaan Dini

Wajah tampak lebih pucat, muncul garis halus, mata bengkak, hingga lingkar hitam di bawah mata adalah tanda awal penuaan dini akibat begadang. Hormon kortisol meningkat saat kurang tidur, memicu perusakan kolagen, protein penting untuk menjaga kekenyalan kulit.

7. Penurunan Libido

Kurang tidur menyebabkan kelelahan kronis dan stres, yang berdampak pada penurunan gairah seksual. Pria dengan gangguan tidur seperti sleep apnea bahkan diketahui mengalami penurunan kadar hormon testosteron.

8. Infeksi Saluran Pernapasan

Sistem kekebalan tubuh yang lemah membuat tubuh lebih rentan terkena infeksi virus, seperti flu, batuk, dan penyakit saluran pernapasan lainnya. Pada penderita penyakit paru kronis, kurang tidur bisa memperparah gejala.

9. Gangguan Daya Ingat

Tidur penting bagi pembentukan memori jangka pendek dan jangka panjang. Kekurangan tidur membuat seseorang sulit berkonsentrasi dan menyerap informasi baru. Dalam jangka panjang, hal ini bisa mengganggu produktivitas dan kinerja otak.

10. Risiko Alzheimer dan Demensia

Studi menunjukkan bahwa pola tidur buruk sejak usia muda bisa meningkatkan risiko demensia di usia lanjut. Kurang tidur atau tidur terlalu lama sama-sama berdampak negatif pada fungsi kognitif otak.

11. Memicu Penyakit Autoimun

Kurang tidur meningkatkan peradangan kronis, yang bisa memicu sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri ciri khas penyakit autoimun seperti lupus, psoriasis, dan rheumatoid arthritis.

Tidur Cukup Bukan Sekadar Istirahat

Kualitas tidur yang baik adalah pilar utama gaya hidup sehat, setara pentingnya dengan pola makan dan olahraga. Jika kamu mengalami kesulitan tidur atau terbiasa begadang, pertimbangkan untuk berkonsultasi ke dokter atau ahli tidur agar bisa mendapatkan penanganan yang sesuai.

Mengingat banyaknya risiko yang bisa ditimbulkan, mengubah kebiasaan begadang bukan lagi soal kenyamanan, tapi soal menjaga kualitas hidup dan mencegah penyakit serius di masa depan.(*)