KENDARINEWS.COM–Kedutan pada mata sering kali dianggap sebagai pertanda akan datangnya kejadian tertentu mulai dari kabar buruk hingga rezeki tak terduga. Tapi secara medis, kedutan mata atau myokymia merupakan kontraksi otot kelopak mata yang terjadi secara tidak sadar dan biasanya bersifat sementara.
Meskipun sering dianggap sepele, kondisi ini bisa menjadi sinyal dari gangguan kesehatan ringan hingga kronis. Apa penyebab kedutan mata yang terus terjadi? Kapan harus ke dokter? Berikut penjelasan lengkapnya.
Apa Saja Penyebab Mata Kedutan?
Dilansir dari klikdokter, mata kedutan umumnya berlangsung hanya beberapa detik hingga menit dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, beberapa kondisi berikut ini dapat memicu terjadinya kedutan secara berulang:
- Stres Berlebih
Ketegangan emosional bisa menyebabkan otot-otot, termasuk di sekitar mata, menjadi tegang dan bergerak tak terkendali. - Mata Lelah dan Penggunaan Gawai
Paparan layar komputer atau ponsel dalam waktu lama membuat otot mata bekerja ekstra, yang bisa memicu kedutan. - Kafein dan Alkohol Berlebihan
Konsumsi kopi, teh, soda, dan alkohol yang berlebihan bisa menstimulasi saraf otot kelopak mata hingga berkedut. - Mata Kering
Sering terjadi pada pengguna lensa kontak, orang usia 50 tahun ke atas, atau mereka yang sering berada di ruangan ber-AC. - Kekurangan Nutrisi
Terutama magnesium. Sayuran hijau seperti bayam dan kangkung dapat membantu mencukupi kebutuhan ini. - Alergi dan Penggunaan Obat
Reaksi alergi atau konsumsi obat tertentu seperti antihistamin, antidepresan, bisa memicu reaksi saraf pada mata. - Infeksi atau Gangguan Saraf
Dalam kasus yang lebih serius, kedutan bisa menjadi gejala dari gangguan neurologis seperti benign essential blepharospasm, yaitu gangguan saraf yang menyebabkan kontraksi otot berulang.
Cara Mengatasi Mata Kedutan
Untuk mengurangi atau mengatasi mata yang terus berkedut, beberapa langkah sederhana bisa dilakukan di rumah:
- Pejamkan mata sejenak dan berikan waktu istirahat
- Gunakan kompres hangat untuk relaksasi otot
- Kurangi konsumsi kafein dan alkohol
- Gunakan tetes mata jika mengalami mata kering
- Tidur cukup dan hindari stres
- Lakukan teknik 20-20-20: setiap 20 menit, lihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik
Jika menggunakan lensa kontak, pastikan kebersihan dan durasi pemakaian sesuai anjuran dokter.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun sebagian besar kasus tidak berbahaya, segera konsultasi ke dokter mata jika:
- Kedutan terjadi terus-menerus selama lebih dari satu minggu
- Kelopak mata menutup sendiri tanpa bisa dikendalikan
- Terjadi pembengkakan, mata merah, atau nyeri
- Ditemukan kelopak mata turun (ptosis)
- Penglihatan terganggu atau terasa berat membuka mata
Kondisi semacam ini dapat menjadi gejala dari masalah neurologis atau penyakit mata yang lebih serius.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Jika dibiarkan, kedutan yang berkepanjangan dan tidak ditangani dapat menyebabkan:
- Kelelahan otot mata
- Gangguan penglihatan
- Spasme wajah berkepanjangan
- Stres psikologis akibat penurunan kualitas hidup
Pada kondisi berat, perawatan lanjutan seperti injeksi botoks, operasi saraf, atau deep brain stimulation bisa menjadi pilihan.
Pencegahan: Rutin Istirahat dan Jaga Gaya Hidup
Agar kedutan tidak kambuh, pastikan untuk:
- Mengatur durasi penggunaan layar
- Menjaga pola tidur yang baik
- Menghindari rokok dan alkohol
- Mengonsumsi makanan tinggi magnesium dan air putih
- Memakai pelindung mata jika memiliki alergi
Konsultasikan ke dokter mata secara rutin, terutama jika Anda memiliki riwayat alergi, gangguan saraf, atau penggunaan obat jangka panjang.(*)
