KENDARINEWS.COM-+Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Halu Oleo (UHO) sukses menggelar pelatihan pembuatan briket arang dari kulit pinang dan pupuk cair di Desa Opaasi, Kecamatan Ranomeeto Barat, pada Minggu (28/09/2025). Inisiatif ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pemanfaatan limbah dan pengembangan potensi desa.
Kegiatan yang diikuti dengan antusias oleh aparatur desa dan warga ini, merupakan kolaborasi antara mahasiswa dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan (FHIL) UHO. Turut hadir dan mendampingi, tim Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang diketuai oleh Prof. Dr. Nur Arfa Yanti, S.Si., M.Si.
Dalam sambutannya, Prof. Nur Arfa Yanti menyampaikan apresiasi kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UHO atas terselenggaranya program pengabdian masyarakat yang terintegrasi dengan KKN Tematik ini. “Kegiatan ini adalah wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimana UHO hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi bagi masyarakat,” ujarnya.
Kepala Desa Opaasi, Muslan, menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN Tematik UHO ini. Ia mengungkapkan bahwa selama ini limbah kulit pinang belum termanfaatkan secara optimal. “Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap masyarakat dapat memiliki keterampilan untuk mengolah limbah kulit pinang menjadi briket arang yang bernilai ekonomis,” tuturnya.
Selain itu, pelatihan pembuatan pupuk cair juga diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan limbah dapur sebagai pupuk organik, mengingat sebagian besar penduduk Desa Opaasi berprofesi sebagai petani.
La Ode Muh. Affan, selaku ketua kelompok mahasiswa KKN, menjelaskan bahwa Desa Opaasi memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, seperti pinang, sagu, sawit, dan berbagai jenis sayuran. “Selama satu bulan ini, kami fokus pada transfer teknologi pembuatan briket dari limbah kulit pinang dan pupuk cair. Teknologi ini merupakan hasil riset dosen dan mahasiswa FMIPA dan FHIL UHO, yang kami aplikasikan untuk membantu masyarakat Desa Opaasi,” jelasnya.
Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal bagi Desa Opaasi untuk mengembangkan kemandirian energi dan pupuk organik, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya alam.
