KENDARINEWS.COM–Masa remaja adalah periode penuh perubahan baik fisik, emosional, maupun sosial yang bisa menimbulkan tekanan berat. Tanpa bimbingan dan kontrol yang tepat, tekanan ini bisa berujung pada perilaku menyimpang atau kenakalan remaja. Istilah ini mengacu pada tindakan yang melanggar norma sosial maupun hukum, seperti bolos sekolah, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, hingga kriminalitas ringan.
Bagi orangtua, penting untuk tidak hanya menjadi pengawas, tetapi juga pendamping yang suportif dalam menghadapi masa krisis anak remaja. Berikut delapan langkah efektif yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi kenakalan remaja yang dilansir dari hellosehat:
1. Jalin Hubungan Erat dengan Anak
Komunikasi terbuka dan hubungan emosional yang sehat menjadi fondasi utama. Anak yang merasa dimengerti dan dihargai lebih kecil kemungkinannya mencari pelarian dalam perilaku negatif.
2. Tetapkan Aturan dan Konsekuensi yang Jelas
Buat aturan yang adil, konsisten, dan disepakati bersama. Sanksi atau konsekuensi yang diberikan harus mendidik, bukan menghukum secara emosional.
3. Ajarkan Kontrol Diri dan Perilaku Positif
Bantu anak membangun kesadaran akan dampak dari setiap tindakan mereka. Perilaku baik perlu diajarkan sejak dini, bukan diasumsikan tumbuh secara otomatis.
4. Pahami Perkembangan Psikologis Remaja
Setiap fase perkembangan memiliki tantangan tersendiri. Dengan memahami psikologi remaja, orangtua bisa memberikan respons yang lebih bijak dan tepat sasaran.
5. Awasi Lingkungan dan Pergaulan Anak
Ketahui siapa teman-temannya dan di mana mereka menghabiskan waktu. Bangun rumah sebagai tempat yang nyaman dan aman agar anak dan teman-temannya betah di rumah.
6. Libatkan Bantuan Profesional Bila Diperlukan
Jika perilaku sudah mengarah ke masalah serius seperti penyalahgunaan zat, jangan ragu melibatkan psikolog, psikiater, atau lembaga sosial.
7. Biarkan Anak Menjalani Konsekuensi
Terkadang, anak perlu menghadapi dampak hukum atas tindakan mereka. Ini bisa menjadi momen pembelajaran yang penting agar mereka menyadari konsekuensi nyata dari pilihan mereka.
8. Tawarkan Dukungan Tanpa Syarat
Anak yang sudah pernah melakukan kesalahan tetap butuh cinta, dukungan, dan bimbingan untuk kembali ke jalur yang benar. Jangan biarkan mereka merasa sendirian.
Kesimpulan:
Kenakalan remaja bukan sekadar “fase nakal”, tapi bisa berdampak jangka panjang jika tidak ditangani. Peran aktif orangtua sebagai pembimbing, pendengar, dan teladan menjadi kunci utama. Daripada memarahi atau menghukum tanpa arah, lebih baik membina hubungan yang sehat, memberlakukan aturan yang mendidik, dan mencari bantuan profesional bila perlu.(*)
