Ojol Gelar Aksi 17 September: Tuntut Potongan Aplikator 10 Persen dan Usut Tragedi 28 Agustus

KENDARINEWS.COM –Ribuan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia akan menggelar aksi unjuk rasa di sejumlah titik strategis di Jakarta pada Rabu (17/9) siang.

Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, mengatakan massa aksi akan bergerak dari markas Garda di Cempaka Mas, Jakarta Pusat, mulai pukul 10.00 WIB. Selanjutnya menuju Istana Presiden, Kementerian Perhubungan, dan berakhir di Gedung DPR/MPR RI sekitar pukul 12.00–13.00 WIB.

“Massa aksi diperkirakan sekitar 2.000 orang. Dari jumlah itu, sekitar 100–200 akan melakukan konvoi,” ujar Igun, Selasa (16/9) dikutip dari cnn indonesia.

Tujuh Tuntutan Utama

Dalam aksinya, para pengemudi ojol membawa tujuh tuntutan utama, di antaranya:

  • Mendorong RUU Transportasi Online masuk dalam Prolegnas 2025–2026.
  • Menuntut pemotongan aplikator ditetapkan maksimal 10 persen.
  • Regulasi tarif antarbarang dan makanan.
  • Audit investigasi atas potongan 5 persen yang sudah diterapkan aplikator.
  • Mendesak Kapolri mengusut tuntas tragedi 28 Agustus 2025.

Selain itu, para pengemudi ojol juga menyoroti persoalan ekonomi yang dirasakan masyarakat luas, mulai dari harga kebutuhan pokok yang melambung hingga kesulitan mencari pekerjaan.

Aksi Damai dan Simbolik

Sebelumnya, pada 2 September 2025, para pengemudi ojol juga sempat melakukan aksi di DPR/MPR RI dengan membawa aspirasi serupa. Bahkan, aksi damai juga pernah dilakukan di kawasan Monas dengan membagikan bunga mawar sebagai simbol perdamaian untuk menghindari provokasi.

Igun menegaskan aksi pada 17 September tetap akan berlangsung secara tertib.

“Kami ingin perjuangan ini tidak hanya didengar, tapi juga melahirkan kebijakan nyata bagi kesejahteraan pengemudi ojol,” kata Igun.(*)