Waspada! Polusi Udara Picu Beragam Penyakit Serius, Ini Cara Melindungi Diri

KENDARINEWS.COM–Polusi udara terus menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup di seluruh dunia. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa polusi udara menyebabkan sekitar 7 juta kematian setiap tahun secara global. Dampak polusi tidak hanya terbatas pada kesehatan manusia, tetapi juga memicu pembentukan kabut asap dan hujan asam, yang merusak tanaman, hutan, serta mencemari lingkungan secara luas.

Indonesia pun tidak luput dari permasalahan ini. Menurut data Indeks Kualitas Udara (AQI), kualitas udara di Indonesia termasuk buruk, khususnya saat musim kemarau. Jakarta bahkan tercatat sebagai kota dengan kualitas udara terburuk kelima di dunia. Konsentrasi partikel PM2.5 di Jakarta saat ini lebih dari 10 kali lipat nilai panduan kualitas udara tahunan yang ditetapkan WHO. Meski kondisi ini mengkhawatirkan, banyak masyarakat yang masih mengabaikan bahaya polusi udara bagi kesehatan.

Penyebab Polusi Udara

Polusi udara berasal dari berbagai sumber, baik di luar maupun dalam ruangan, di antaranya:

  1. Emisi Kendaraan: Asap kendaraan bermotor dari pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan karbon monoksida (CO) yang membentuk ozon, polutan udara yang semakin tinggi terutama saat cuaca panas dan kelembapan rendah.
  2. Limbah Asap Industri: Aktivitas pabrik dan manufaktur melepaskan gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), dan sulfur dioksida (SO2).
  3. Pembangkit Listrik: Menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara, pembangkit listrik menyumbang hampir 80% polusi udara melalui emisi nitrogen oksida, karbon dioksida, partikulat, dan sulfur dioksida.
  4. Aktivitas Pertanian: Penggunaan pupuk berlebihan menghasilkan gas ammonia (NH3), serta pembakaran ladang yang menambah polutan berbahaya.
  5. Kebakaran Hutan: Menghasilkan nitrogen dioksida, ozon, hidrokarbon aromatik, dan timbal, kebakaran hutan juga mempercepat perubahan iklim dan memperpanjang musim kemarau.
  6. Aktivitas Domestik: Merokok, pembakaran sampah, penggunaan AC, pembersih rumah tangga, dan cat menyumbang polutan berbahaya yang mencemari udara dalam ruangan dan lingkungan.

Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan

Dilansir dari ayosehat, paparan polusi udara dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan serius, di antaranya:

  • Iritasi dan gangguan pada mata, seperti sindrom mata kering, konjungtivitis, dan glaucoma.
  • Peradangan hidung atau rhinitis dengan gejala hidung tersumbat, bersin, dan keluarnya ingus berlebihan.
  • Peningkatan serangan asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang progresif dan tidak dapat disembuhkan.
  • Risiko kanker paru-paru akibat paparan zat karsinogenik.
  • Penyakit kardiovaskular, termasuk pengerasan dan penyempitan pembuluh darah.
  • Gangguan kulit hingga kanker kulit akibat paparan polutan.
  • Komplikasi kehamilan seperti kelahiran prematur dan berat bayi lahir rendah.
  • Gangguan kognitif, termasuk risiko dementia dan gangguan belajar.

Cara Mencegah Dampak Polusi Udara

Masyarakat dapat mengambil langkah pencegahan untuk mengurangi risiko dampak buruk polusi udara:

  • Memantau kualitas udara secara rutin melalui aplikasi dan situs resmi seperti BMKG.
  • Menggunakan masker yang dapat menyaring partikel polutan, seperti KF94 atau KN95, saat beraktivitas di luar ruangan.
  • Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki.
  • Bijak menggunakan listrik dengan mematikan alat elektronik saat tidak diperlukan.
  • Menghindari rokok dan sumber polusi lain, serta menjauhi area dengan kualitas udara buruk.
  • Menjalankan pola hidup sehat dengan makanan bergizi, olahraga rutin, dan hidrasi cukup.
  • Memelihara tanaman di sekitar rumah yang dapat menyerap polutan, seperti lidah mertua dan palem bambu.
  • Membersihkan rumah dengan cara aman tanpa membakar sampah atau menggunakan bahan kimia keras.

Meskipun sudah melakukan pencegahan, risiko terpapar polusi udara tetap ada. Segera konsultasi dengan tenaga medis jika mengalami gejala gangguan pernapasan atau penyakit terkait.

Kesadaran dan tindakan bersama sangat penting untuk melindungi kesehatan diri sendiri dan lingkungan dari dampak polusi udara yang berbahaya.(*)