Waspadai 5 Pengawet Makanan Ini, Bisa Picu Kanker dan Gangguan Organ

KENDARINEWS.COM–Makanan olahan dan instan telah menjadi bagian dari kehidupan modern yang serba cepat. Namun, di balik kepraktisan tersebut, terdapat ancaman kesehatan yang serius akibat penggunaan zat pengawet kimia berbahaya.

Pengawet digunakan untuk memperpanjang umur simpan dan mencegah pertumbuhan mikroba pada makanan. Sayangnya, tidak semua pengawet aman dikonsumsi, terutama bila digunakan secara berlebihan atau dalam jangka panjang.

Dilansir dari alodokter, berikut ini adalah 5 jenis pengawet makanan yang terbukti berbahaya bagi kesehatan dan perlu dihindari:

1. Formalin

Formalin, larutan formaldehida dalam air, umumnya digunakan untuk mengawetkan jenazah dan bahan laboratorium. Namun, praktik ilegal penggunaan formalin pada makanan seperti bakso, tahu, ikan, dan mi masih terjadi di sejumlah wilayah.

Dampak konsumsi formalin:

  • Kerusakan hati, ginjal, jantung, dan otak
  • Risiko kanker tinggi
  • Gangguan pernapasan dan sistem pencernaan

Meskipun sudah dilarang penggunaannya dalam makanan, formalin masih ditemukan dalam razia makanan oleh instansi kesehatan di beberapa daerah.

2. Boraks

Boraks (asam borat) biasa dipakai sebagai bahan pembersih, pembuat keramik, atau antiseptik, bukan untuk dikonsumsi manusia. Namun, zat ini kerap disalahgunakan dalam pembuatan bakso, siomay, mie, dan pangsit agar makanan terasa lebih kenyal dan awet.

Risiko konsumsi boraks:

  • Kerusakan ginjal dan sistem reproduksi
  • Gangguan hormon
  • Potensi karsinogenik (pemicu kanker)

Boraks juga termasuk bahan kimia yang sulit dikeluarkan tubuh, sehingga menumpuk dan merusak organ secara perlahan.

3. Natrium Benzoat

Natrium benzoat banyak ditemukan pada minuman ringan, saus, dan makanan kemasan. Meskipun legal dalam batas tertentu, kombinasi natrium benzoat dengan vitamin C bisa menghasilkan benzene, zat karsinogenik berbahaya.

Efek negatifnya:

  • Risiko kanker darah (leukemia)
  • Gangguan fungsi hati
  • Reaksi alergi dan asma pada sebagian orang

4. Natrium Nitrat

Sosis, daging asap, ham, dan produk daging olahan lain kerap mengandung natrium nitrat sebagai pewarna dan pengawet. Namun, senyawa ini dikaitkan dengan pembentukan nitrosamin, zat pemicu kanker dalam sistem pencernaan.

Bahaya natrium nitrat:

  • Meningkatkan risiko kanker kolorektal
  • Menyebabkan hipertensi dan penyakit jantung
  • Berisiko untuk ibu hamil dan anak-anak

5. TBHQ (Tertiary Butylhydroquinone)

TBHQ adalah pengawet sintetis yang digunakan untuk mencegah bau tengik pada makanan tinggi lemak. Banyak ditemukan dalam mi instan, biskuit, makanan beku, dan makanan cepat saji.

Dampak konsumsi TBHQ:

  • Gangguan sistem saraf
  • Potensi tumor
  • Perilaku hiperaktif dan gangguan fokus (terutama pada anak-anak)

Studi menunjukkan bahwa konsumsi TBHQ secara berlebihan dapat menyebabkan mutasi sel dalam jangka panjang.

Bagaimana Menghindarinya?

Agar terhindar dari dampak buruk zat pengawet ini, masyarakat disarankan untuk:

  • Membaca label komposisi makanan secara cermat sebelum membeli
  • Menghindari produk yang mencantumkan bahan seperti formalin, boraks, sodium benzoate, sodium nitrate, atau TBHQ
  • Mengurangi konsumsi makanan olahan dan instan
  • Memilih bahan makanan segar dan alami

Kesimpulan:

Tidak semua pengawet makanan berbahaya, namun kesadaran dan pemilihan yang bijak sangat diperlukan agar kita tidak menjadi korban dari makanan yang terlihat lezat namun berbahaya.

Ingat, kesehatan tidak bisa ditawar hanya demi kepraktisan sesaat. Mulailah cermat sejak dari label kemasan.(*)