KENDARINEWS.COM–Tren kuliner makanan mentah seperti sushi, sashimi, salad segar, dan sayur-sayuran mentah semakin populer, terutama di kalangan pencinta gaya hidup sehat dan pecinta makanan Jepang. Namun, di balik tampilan yang menggoda dan klaim “lebih sehat”, mengonsumsi makanan mentah ternyata tidak sepenuhnya aman.
Sejumlah penelitian dan laporan medis menunjukkan bahwa kebiasaan makan makanan mentah secara berlebihan dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga risiko penyakit jantung.
Dilansir dari hellosehat, berikut adalah 5 gangguan kesehatan yang bisa muncul akibat konsumsi makanan mentah:
1. Rentan Terinfeksi Bakteri dan Parasit
Daging ikan mentah yang tidak diolah dengan benar berisiko tinggi mengandung bakteri dan parasit, seperti Salmonella, Listeria, atau Anisakis.
Selain itu, ikan air tawar yang digunakan untuk sashimi atau sushi bisa mengandung toksin alami bernama ciguatera, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan bahkan gangguan saraf.
Keracunan makanan akibat daging mentah masih menjadi penyebab utama kunjungan IGD di berbagai rumah sakit di Asia, termasuk Indonesia.
2. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh American Society for Nutritional Sciences menemukan bahwa pola makan mentah secara berkelanjutan dapat meningkatkan kadar homosistein dalam tubuh.
Homosistein adalah asam amino yang jika berlebihan dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Meskipun buah dan sayuran mentah mengandung banyak vitamin, keseimbangan pola makan tetap kunci utama untuk kesehatan jantung.
3. Gangguan Hormon Tiroid
Sayuran seperti brokoli, kubis, sawi, kangkung, dan kembang kol mengandung senyawa alami bernama goitrogen. Zat ini bisa menghambat produksi hormon tiroid, dan dalam jangka panjang bisa memicu hipotiroidisme (tiroid kurang aktif).
Orang dengan masalah tiroid disarankan tidak mengonsumsi sayuran ini dalam kondisi mentah secara berlebihan.
4. Masalah Pencernaan
Sayuran mentah dan daging tanpa dimasak mengandung serat kasar dan selulosa yang sulit dicerna oleh sistem pencernaan manusia.
Berbeda dengan hewan pemakan tumbuhan yang memiliki enzim dan sistem khusus, manusia tidak mampu menguraikan semua serat kompleks ini secara optimal.
Akibatnya, konsumsi makanan mentah bisa menyebabkan:
- Kembung
- Konstipasi (sembelit)
- Gangguan lambung
- Penambahan berat badan akibat sisa makanan yang tidak tercerna
5. Kehilangan Nutrisi Penting
Ironisnya, makanan mentah yang dianggap kaya nutrisi justru bisa kehilangan kandungan nutrisinya jika tidak dimasak.
Beberapa vitamin dan mineral tersimpan dalam serat dan dinding sel tumbuhan yang hanya bisa dipecah melalui proses pemanasan. Tanpa dimasak, tubuh akan kesulitan menyerap:
- Zat besi
- Kalsium
- Vitamin B12
- Protein hewani
- Omega-3
Dalam jangka panjang, diet mentah ekstrem bisa menyebabkan malnutrisi atau defisiensi nutrisi tertentu.
Kesimpulan: Makan Mentah Boleh, Tapi Jangan Berlebihan
Meskipun ada manfaat dari mengonsumsi makanan segar dan mentah, kamu tetap perlu memasaknya secara aman dan higienis. Memasak bukan hanya membuat makanan terasa lebih enak, tapi juga membantu tubuh menyerap nutrisi lebih optimal dan melindungi dari penyakit.
Jika kamu termasuk orang yang senang makan sushi, salad mentah, atau daging setengah matang, pastikan bahan makanannya segar, bersih, dan ditangani dengan standar keamanan pangan yang baik.(*)
