Gubernur Sultra Terima Aspirasi Warga Routa Terkait PT SCM, Nih Pembahasannya

Kendarinews.com – Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka, menerima kunjungan perwakilan masyarakat dari Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe, yang menyampaikan aspirasi dan keluhan terkait keberadaan perusahaan tambang PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM).

Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Gubernur Sultra Kamis (11/9/2025), masyarakat menilai bahwa aktivitas PT SCM hingga saat ini belum memberikan dampak positif yang signifikan bagi warga maupun daerah Konawe secara umum.

“Hari ini kami sudah menyampaikan apa yang menjadi keinginan kami di hadapan Gubernur. Ketika apa yang kami suarakan hari ini dan pemerintah mendukung, namun PT SCM tidak melakukannya sesuai keinginan masyarakat, kami akan lakukan hal-hal yang sama seperti ini lagi,” ujar salah satu perwakilan masyarakat Routa.

Ia menegaskan bahwa perjuangan masyarakat bukan hanya demi kepentingan Kecamatan Routa, melainkan juga untuk Kabupaten Konawe dan Provinsi Sulawesi Tenggara secara keseluruhan.

Lebih lanjut, masyarakat juga mengungkapkan kekhawatiran terkait pembangunan smelter oleh PT SCM yang disebut tidak akan terealisasi.

“Kami juga mendapatkan pernyataan dari pihak SCM bahwa smelter tidak akan jadi. Dan kami masyarakat Routa sangat tidak mengharapkan hal itu terjadi. Makanya hari ini kami datang menyampaikan aspirasi, karena itu adalah keinginan kami,” tegas perwakilan masyarakat lainnya.

Menanggapi aspirasi tersebut, Gubernur Andi Sumangerukka menyatakan bahwa pemerintah akan menunggu klarifikasi langsung dari pihak PT SCM yang dijadwalkan hadir pada Selasa, 16 September 2025.

“Kita sudah layangkan surat, dan mereka sudah berjanji akan datang hari Selasa. Jadi kita tunggu jawabannya seperti apa. Kebetulan hari ini saya sudah menerima penyampaian masyarakat, dan kelihatannya apa yang diinginkan oleh masyarakat itu sejalan dengan keinginan pemerintah,” ujar Gubernur.

Namun demikian, Gubernur menyampaikan bahwa dirinya belum dapat mengambil sikap sebelum mendengar langsung penjelasan dari pihak perusahaan.

“Kalau sekarang ini saya belum bisa ambil sikap, karena saya belum tahu jawabannya mereka seperti apa. Nanti setelah pertemuan Selasa minggu depan, kita lihat jawabannya. Yang jelas, apa yang disampaikan oleh masyarakat saya rasa sejalan dengan perjanjian yang dulu pernah dibuat dengan pemerintah,” tambahnya.

Gubernur Andi Sumangerukka menegaskan bahwa pemerintah hadir sebagai fasilitator antara masyarakat dan pihak perusahaan, dan berharap agar kehadiran industri tambang benar-benar memberikan manfaat yang nyata bagi kesejahteraan masyarakat.

“Pemerintah hadir memfasilitasi keinginan masyarakat. Kita ingin agar ke depan juga ada kepentingan pemerintah di situ, terutama dalam rangka mensejahterakan masyarakat. Kita ingin ada nilai tambahnya, minimal masyarakat di sana sejahtera,” pungkas Gubernur. (ryl)