KENDARINEWS.COM–Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Dari berkomunikasi, mencari hiburan, hingga mengekspresikan diri, semuanya bisa dilakukan dengan cepat dan mudah hanya lewat ponsel. Namun di balik manfaatnya, penggunaan media sosial yang berlebihan juga menyimpan dampak negatif yang serius bagi kesehatan fisik dan mental.
Para pengguna sering kali tidak menyadari bahwa scrolling media sosial tanpa henti bisa berdampak pada kualitas tidur, hubungan sosial, hingga kepercayaan diri.
9 Dampak Negatif Media Sosial yang Perlu Diwaspadai
Berikut beberapa dampak negatif media sosial yang perku di waspadai yang dilansir dari alodokter:
1. Menurunkan Kepuasan Diri
Melihat unggahan orang lain yang menampilkan gaya hidup sempurna bisa memicu ketidakpuasan terhadap diri sendiri. Meski banyak unggahan itu hanyalah hasil filter atau editan, tetap saja bisa menciptakan standar yang tidak realistis.
2. Memicu Kecemburuan Sosial
Media sosial sering menjadi panggung pencitraan. Membandingkan hidup sendiri dengan apa yang terlihat di layar bisa menimbulkan rasa iri, padahal kenyataan di balik layar mungkin tidak seindah itu.
3. Mengganggu Waktu Tidur
Bermain media sosial sebelum tidur bisa membuat otak tetap aktif dan sulit beristirahat. Ini berpotensi menurunkan kualitas tidur, bahkan meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan obesitas.
4. Menyebabkan Depresi dan Kecemasan
Tekanan untuk selalu tampil sempurna di media sosial bisa memicu stres, kecemasan, bahkan depresi. Apalagi jika seseorang terlalu sering membandingkan diri atau merasa tidak cukup “update” dengan tren yang ada.
5. Menyebabkan Kecanduan
Media sosial merangsang produksi hormon dopamin yang memunculkan rasa senang sesaat. Akibatnya, pengguna jadi kecanduan untuk terus kembali membuka aplikasi demi mencari sensasi yang sama.
6. Phubbing: Abaikan Orang Sekitar karena Ponsel
Ketika terlalu fokus pada ponsel, seseorang bisa jadi mengabaikan interaksi langsung dengan orang lain. Kebiasaan ini disebut phubbing, dan bisa merusak kualitas hubungan sosial.
7. FOMO (Fear of Missing Out)
Takut ketinggalan tren atau informasi bisa mendorong seseorang untuk terus-menerus membuka media sosial. Ini memperkuat siklus kecanduan dan mengganggu keseimbangan hidup.
8. Rentan Terkena Cyberbullying
Media sosial adalah ruang terbuka yang tidak selalu aman. Perbedaan pendapat bisa memicu perundungan digital atau cyberbullying, yang berdampak buruk bagi kesehatan mental korban.
9. Meningkatkan Risiko Kesalahpahaman
Tanpa ekspresi wajah dan nada suara, komunikasi lewat media sosial rawan disalahartikan. Candaan bisa dianggap serius, komentar bisa disalahpahami, hingga memicu konflik.
Tips Bijak Gunakan Media Sosial agar Tetap Sehat
Untuk menghindari dampak negatif media sosial, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Tetapkan waktu penggunaan media sosial setiap hari.
- Hindari membuka media sosial saat baru bangun atau menjelang tidur.
- Matikan notifikasi media sosial agar tidak tergoda untuk terus mengecek ponsel.
- Gunakan aplikasi pembatas waktu digital.
- Lakukan social media detox secara berkala.
- Isi waktu luang dengan aktivitas offline seperti membaca buku, olahraga, atau eksplorasi hobi baru.
Konsultasikan Jika Dampaknya Semakin Serius
Jika penggunaan media sosial mulai berdampak negatif pada rutinitas atau kondisi mental Anda, sebaiknya segera berkonsultasi dengan psikolog. Bantuan profesional bisa membantu Anda menemukan kembali keseimbangan dalam penggunaan media digital.(*)
