KENDARINEWS.COM–Terjebak dalam kebiasaan menunda pekerjaan? Hati-hati, itu bisa lebih berbahaya dari yang kamu kira. Meski tampak sepele, prokrastinasi atau kecenderungan untuk menunda pekerjaan ternyata berdampak besar, mulai dari hilangnya peluang emas hingga kerusakan karier dan kesehatan mental.
Fenomena ini bukan hanya terjadi pada fresh graduate yang menunda mencari kerja, tapi juga pada para profesional berpengalaman yang terus menunda tugas meski sudah berada di posisi penting. Jika dibiarkan, efeknya bisa merembet ke segala aspek kehidupan.
Inilah 5 Dampak Nyata Menunda Pekerjaan
Berikut ini adalah dampak nyata menunda pekerjaan, seperti dilansir dari glints:
1. Melewatkan Kesempatan Emas
Kesempatan tidak datang dua kali. Menunda pekerjaan bisa membuatmu tidak siap saat momen penting datang, seperti pitching proyek, promosi jabatan, atau tantangan baru yang bisa jadi batu loncatan karier.
2. Rasa Percaya Diri Menurun
Semakin sering kamu menunda, semakin kamu meragukan kemampuanmu sendiri. Rasa bersalah dan kegagalan yang berulang bisa membuat kamu merasa tidak mampu, meski kenyataannya kamu hanya kurang manajemen waktu.
3. Tertinggal di Dunia Kerja
Kinerja menurun, reputasi tercoreng, bahkan hilangnya peluang promosi bisa terjadi hanya karena kebiasaan menunda. Dalam jangka panjang, ini bisa merusak karier yang sudah kamu bangun bertahun-tahun.
4. Bahaya Bagi Kesehatan Mental dan Fisik
Deadline yang mendesak karena penundaan membuat stres meningkat. Dalam jangka panjang, ini bisa memicu gangguan kecemasan, insomnia, bahkan depresi. Aktivitas sehat seperti olahraga pun bisa ikut terabaikan karena “tidak sempat.”
5. Kehilangan Waktu dan Arah Hidup
Waktu adalah aset yang tidak bisa diulang. Kebiasaan menunda pekerjaan membuatmu kehilangan banyak waktu berharga, hingga tanpa sadar menjauh dari tujuan hidup dan karier yang sudah kamu susun.
Prokrastinasi Bukan Takdir, Tapi Kebiasaan yang Bisa Diubah
Langkah pertama untuk keluar dari lingkaran prokrastinasi adalah sadar akan akibatnya. Kemudian, mulai atur waktu dengan lebih realistis, pecah tugas besar jadi langkah-langkah kecil, dan beri jeda untuk istirahat agar tak kelelahan.
Jika dibiarkan terus-menerus, kebiasaan ini bukan hanya menghambat produktivitas, tapi juga bisa menghancurkan masa depan profesional dan kesehatanmu secara perlahan.(*)
