KENDARINEWS.COM–Rebahan sering kali dianggap sebagai aktivitas santai yang menyenangkan. Banyak orang memilih berbaring untuk sekadar melepas lelah, menonton tayangan favorit, atau berselancar di media sosial. Namun, siapa sangka, rebahan terlalu lama—terutama jika dilakukan setiap hari tanpa aktivitas fisik lain—bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh dan mental.
Fenomena gaya hidup “mager” (malas gerak) semakin marak, terutama setelah pandemi yang membuat kebiasaan bekerja, belajar, dan bersantai bergeser ke ranah digital. Aktivitas fisik harian makin terbatas, dan rebahan menjadi rutinitas yang dianggap wajar. Padahal, kebiasaan ini berpotensi menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang serius jika terus dilakukan dalam jangka panjang.
Dilansir dari rri.co.id, berikut ini adalah 7 bahaya kesehatan akibat terlalu lama rebahan, berdasarkan data dan riset terbaru.
1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Gaya hidup sedentari—yang mencakup rebahan terlalu lama—terbukti berhubungan erat dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Ketika tubuh jarang bergerak, sirkulasi darah melambat, tekanan darah meningkat, dan jantung dipaksa bekerja lebih keras. Kondisi ini meningkatkan risiko hipertensi, serangan jantung, hingga stroke.
2. Kesehatan Mental Menurun
Aktivitas fisik ringan seperti berjalan atau berolahraga terbukti meningkatkan hormon kebahagiaan seperti endorfin dan serotonin. Sebaliknya, rebahan terus-menerus bisa menurunkan kadar hormon ini, memicu perasaan sedih, cemas, hingga depresi. Tidak jarang, kebiasaan ini juga membuat seseorang merasa malas dan kehilangan motivasi hidup.
3. Otot Melemah dan Menyusut
Tanpa aktivitas fisik, otot-otot tubuh mengalami penyusutan atau atrofi. Lama-lama, kekuatan otot berkurang, keseimbangan terganggu, dan tubuh menjadi mudah lelah. Dalam jangka panjang, ini bisa meningkatkan risiko jatuh, cedera, dan penurunan kualitas hidup, terutama pada usia lanjut.
4. Metabolisme Melambat, Berat Badan Naik
Kurangnya pergerakan menyebabkan proses metabolisme tubuh melambat. Kalori yang seharusnya terbakar justru disimpan sebagai lemak. Jika dibiarkan, kebiasaan rebahan ini dapat memicu obesitas, resistensi insulin, dan diabetes tipe 2.
5. Sistem Pencernaan Terganggu
Berbaring terlalu lama setelah makan bisa menghambat proses pencernaan. Akibatnya, makanan tidak tercerna sempurna dan menumpuk di saluran cerna, yang bisa menimbulkan sembelit. Posisi tidur yang salah juga bisa menyebabkan refluks asam lambung (GERD) dan nyeri ulu hati.
6. Nyeri Leher dan Punggung
Postur tubuh saat rebahan sering kali tidak ergonomis. Leher dan punggung mendapat tekanan berlebih, terutama jika posisi tidur tidak berubah selama berjam-jam. Hal ini bisa menyebabkan ketegangan otot, nyeri punggung bawah, hingga risiko saraf kejepit.
7. Gangguan Tidur
Ironisnya, terlalu banyak rebahan justru dapat mengganggu tidur malam. Tidur siang terlalu lama atau kebiasaan rebahan tanpa aktivitas membuat ritme sirkadian terganggu. Akibatnya, Anda sulit tidur di malam hari (insomnia), yang berdampak pada produktivitas dan kesehatan secara keseluruhan.
Solusi: Seimbangkan Aktivitas dan Istirahat
Rebahan bukan hal yang salah, selama dilakukan dengan bijak dan tidak berlebihan. Tubuh manusia dirancang untuk bergerak. Karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara istirahat dan aktivitas fisik.
Berikut beberapa langkah yang bisa Anda terapkan:
- Lakukan peregangan setiap 30–60 menit jika bekerja sambil duduk atau rebahan.
- Jadwalkan olahraga ringan minimal 20–30 menit setiap hari.
- Hindari langsung berbaring setelah makan.
- Gunakan waktu istirahat untuk berjalan-jalan kecil, bukan hanya rebahan.
- Tidur cukup dan teratur di malam hari agar tidak butuh “istirahat tambahan” di siang hari.
Kesimpulan: Rebahan Boleh, Tapi Jangan Berlebihan
Rebahan mungkin terasa menyenangkan, tapi dampaknya bisa serius jika dilakukan berlebihan dan menjadi kebiasaan. Kesehatan tubuh dan mental sangat dipengaruhi oleh pola hidup aktif. Jadi, sebelum memilih rebahan berjam-jam, ingatlah bahwa gerak sekecil apapun jauh lebih baik daripada diam.
Mulailah dari langkah kecil bangun, regangkan tubuh, dan buat tubuhmu bergerak. Karena kesehatan tidak dibangun saat berbaring terlalu lama.(*)
