KENDARINEWS.COM–Tidur setelah makan memang terasa menyenangkan, apalagi setelah menyantap hidangan lezat dan mengenyangkan. Namun, hati-hati—kebiasaan ini ternyata menyimpan potensi risiko serius bagi kesehatan.
Banyak orang menganggap sepele kebiasaan langsung tidur setelah makan. Padahal, jika dilakukan secara rutin, hal ini bisa memicu berbagai gangguan kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga penyakit kronis seperti obesitas dan refluks asam lambung (GERD).
Mengapa Kita Mengantuk Setelah Makan? Ini Penjelasannya
Rasa kantuk setelah makan sebenarnya merupakan respons alami tubuh, terutama ketika Anda mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak atau jenis makanan tertentu.
Beberapa makanan yang diketahui menyebabkan kantuk antara lain:
- Makanan tinggi asam amino triptofan (bayam, tahu, keju, ikan, kedelai)
- Makanan tinggi karbohidrat, gula, dan lemak
Kandungan-kandungan ini dapat merangsang peningkatan hormon serotonin dan melatonin, dua hormon yang berperan besar dalam mengatur siklus tidur.
Selain itu, ketika tubuh mencerna makanan, aliran darah akan lebih difokuskan ke sistem pencernaan, sehingga aliran darah ke otak sedikit menurun. Inilah yang membuat kita merasa lelah atau mengantuk.
Namun, apabila rasa kantuk setelah makan terjadi terus-menerus dan intens, bisa jadi itu pertanda kondisi medis tertentu seperti:
- Diabetes
- Sleep apnea
- Anemia
- Hipotiroidisme
- Penyakit celiac
Bahaya Tidur Setelah Makan: Jangan Disepelekan
Jika hanya sesekali, tidur setelah makan mungkin tidak terlalu berbahaya. Namun, jika sudah menjadi kebiasaan harian, risiko masalah kesehatan meningkat secara signifikan. Berikut beberapa bahaya yang mengintai yang dilansir dari alodokter:
1. Obesitas
Tidur setelah makan memperlambat proses metabolisme tubuh. Kalori dari makanan tidak terbakar secara optimal, dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan penumpukan lemak dan berat badan berlebih.
2. Asam Lambung Naik (GERD)
Berbaring setelah makan bisa membuat isi lambung naik ke kerongkongan. Ini menimbulkan sensasi terbakar di dada (heartburn), nyeri ulu hati, bahkan muntah. Jika dibiarkan, bisa berkembang menjadi penyakit GERD.
3. Insomnia
Tidur siang atau sore setelah makan besar bisa mengganggu pola tidur malam. Tubuh menjadi kurang mengantuk di malam hari, yang lama kelamaan bisa berkembang menjadi gangguan tidur kronis seperti insomnia.
Tips Mencegah Kantuk dan Hindari Tidur Setelah Makan
Agar tidak mudah mengantuk dan tergoda tidur setelah makan, Anda bisa menerapkan beberapa langkah berikut:
- Konsumsi makanan bergizi seimbang dan hindari makanan tinggi gula dan lemak.
- Kurangi porsi makan besar, tetapi tingkatkan frekuensinya menjadi 4–5 kali sehari dalam porsi kecil.
- Perbanyak air putih setelah makan untuk membantu pencernaan.
- Hindari langsung berbaring. Tunggu setidaknya 2–3 jam sebelum tidur.
- Lakukan aktivitas ringan seperti berjalan santai setelah makan.
- Tidur cukup di malam hari, sekitar 7–9 jam sehari.
- Hindari alkohol dan rokok yang dapat memperburuk masalah pencernaan.
Jika rasa kantuk setelah makan sangat mengganggu dan tidak kunjung membaik meski pola hidup sudah diperbaiki, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Bisa jadi, ada kondisi medis tertentu yang perlu ditangani lebih lanjut.
Kesimpulan: Pilih Sehat, Tunda Tidur Setelah Makan
Menunda tidur sebentar setelah makan mungkin terasa tidak nyaman, tapi bisa membawa dampak besar bagi kesehatan jangka panjang. Dengan memahami penyebab dan risikonya, kita bisa lebih bijak dalam menjaga pola hidup, mencegah gangguan kesehatan, dan tetap produktif setiap hari.
Ingat, rasa kenyang boleh, tapi jangan sampai langsung rebahan!(*)
