Nyeri Tenggorokan Jangan Disepelekan, Bisa Jadi Tanda Infeksi Serius

KENDARINEWS.COM–Nyeri tenggorokan kerap dianggap keluhan sepele. Padahal, kondisi ini bisa menjadi tanda infeksi yang berbahaya bila tidak ditangani dengan tepat. Rasa sakit saat menelan, suara serak, hingga terganggunya aktivitas sehari-hari sering muncul ketika daya tahan tubuh sedang melemah.

Ketika sistem imun menurun, tubuh lebih rentan terserang virus dan bakteri yang menyebar melalui udara, percikan batuk, atau permukaan yang kotor. Infeksi ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya radang tenggorokan.

Meski sebagian besar kasus nyeri tenggorokan bisa sembuh sendiri, infeksi yang dibiarkan tanpa penanganan dapat memicu komplikasi, terutama pada anak-anak, lansia, atau orang dengan imunitas rendah. Di Indonesia, nyeri tenggorokan juga patut diwaspadai karena bisa menjadi gejala awal radang tenggorokan bakteri Streptococcus, difteri, hingga infeksi virus tertentu.

Penyebab Umum Nyeri Tenggorokan Akibat Infeksi

  1. Virus influenza (flu) – Menyebabkan sakit tenggorokan, demam, pilek, batuk, hingga tubuh terasa lemah.
  2. Faringitis – Radang tenggorokan akibat infeksi virus atau bakteri streptococcus yang memicu nyeri, kemerahan, bahkan pembengkakan.
  3. Infeksi virus pada anak – Seperti campak, cacar air, dan gondongan yang disertai gejala demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar leher.
  4. Difteri – Penyakit serius yang masih ditemukan di Indonesia, ditandai dengan nyeri tenggorokan hebat, suara serak, hingga kesulitan bernapas.

Cara Meredakan Nyeri Tenggorokan

Untuk mempercepat pemulihan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan di rumah yang dilansir dari alodokter, antara lain:

  • Istirahat cukup agar daya tahan tubuh membaik.
  • Banyak minum air putih untuk menjaga kelembapan tenggorokan.
  • Konsumsi makanan hangat dan lembut, seperti sup.
  • Hindari makanan pedas, berminyak, atau terlalu panas.
  • Berkumur dengan air garam hangat.
  • Gunakan masker agar tidak menularkan penyakit ke orang lain.
  • Konsumsi obat pereda nyeri sesuai aturan bila diperlukan.

Namun, bila nyeri tenggorokan tidak kunjung membaik setelah 7 hari atau disertai demam tinggi lebih dari tiga hari, segera periksakan diri ke dokter. Penanganan medis sejak dini penting untuk mencegah risiko komplikasi.(*)