“Ini adalah hari yang sulit bagi rakyat Israel,” kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam pernyataan di media sosial, merespons korban jiwa dalam operasi militer tersebut.
Selain di Gaza, ketegangan juga meningkat di Tepi Barat. Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan empat warga sipil tewas dalam dua insiden berbeda. Seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun, Rayan Tamer Houshiyeh, dilaporkan ditembak di bagian leher oleh tentara Israel di kota Al Yamoun, dekat Jenin.
Sementara itu, tiga warga lainnya tewas dalam insiden terpisah di desa Kafr Malik, Tepi Barat bagian selatan, yang menurut laporan kementerian merupakan akibat serangan dari pemukim Israel. Dalam insiden tersebut, tujuh orang lainnya terluka, termasuk satu dalam kondisi kritis.
Ketegangan antara Israel dan Palestina kembali memuncak sejak serangan Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.219 orang dan menyebabkan 251 warga Israel disandera. Hingga kini, 49 dari mereka masih diyakini ditahan.
Sebagai respons, Israel melancarkan operasi militer besar-besaran ke Gaza, yang telah berlangsung lebih dari delapan bulan. Menurut otoritas Palestina, lebih dari 55 ribu warga sipil, mayoritas perempuan dan anak-anak, tewas dalam agresi tersebut. (cnn/kn)
