KENDARINEWS.COM—Sebanyak 87 kepala daerah mengikuti Retret Kepala Daerah Gelombang Kedua yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Salah satu peserta dalam agenda penting ini adalah Bupati Buton Tengah (Buteng), Dr. Azhari.
Kegiatan ini diikuti oleh kepala daerah yang sebelumnya tidak dilantik secara serentak di Istana Negara, lantaran proses pilkada mereka masih bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK) kala itu.
Kepastian kehadiran Dr. Azhari dalam kegiatan tersebut dibenarkan langsung olehnya. Meski sempat muncul kabar bahwa ia tak bisa hadir karena kondisi kesehatan, ia akhirnya memastikan keikutsertaannya.
“Alhamdulillah saya ikut. Hanya Pak Wakil Bupati yang tidak bisa hadir karena kondisi kesehatan,” kata Bupati Azhari saat dikonfirmasi Kendari Pos, Minggu malam (22/6/2025) dari Jatinangor.
Ia menilai kegiatan ini sangat strategis karena menjadi wadah untuk menjalin silaturahmi, berbagi wawasan, hingga memperkuat sinergi antar daerah.
“Kegiatan ini bukan hanya soal temu kenal. Ini peluang kolaboratif yang sangat berharga dalam mengembangkan pemerintahan yang terintegrasi,” ungkapnya.
Dalam retret tersebut, para kepala daerah mendapatkan pengarahan dari para menteri koordinator dan Gubernur Lemhannas mengenai arah pembangunan nasional, khususnya delapan program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang dikenal dengan nama Asta Cita.
“Informasi langsung ini sangat penting agar pemerintah daerah dapat menjalankan visi nasional secara tepat sasaran,” jelasnya.
Dr. Azhari menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh Asta Cita. Ia menyebut partisipasinya dalam retret ini merupakan bagian dari upaya menyelaraskan pembangunan daerah dengan agenda nasional.
Sebelumnya, di Kantor Pusat Kemendagri Jakarta, kegiatan retret resmi dilepas oleh Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir. Dari sana, seluruh peserta diberangkatkan ke lokasi kegiatan menggunakan Kereta Cepat Whoosh menuju IPDN Jatinangor.
Dalam sambutannya, Tomsi menekankan bahwa retret ini bukan sekadar orientasi biasa, melainkan pelatihan kedisiplinan dan penguatan tanggung jawab sebagai pemimpin daerah.
Selama kegiatan, para kepala daerah dituntut mengatur kebutuhan mereka secara mandiri, sebagai bagian dari pembentukan karakter kerja yang tertib dan mandiri.
Ia menambahkan bahwa materi yang disampaikan mencakup tugas pokok kepala daerah, peraturan-peraturan yang relevan, serta arah kebijakan pemerintah pusat. Selain itu, momentum ini juga memberi ruang bagi kepala daerah untuk membangun jaringan kerja lintas wilayah.
“Melalui kegiatan ini diharapkan lahir jejaring kepala daerah yang solid. Saling bantu dan mendukung dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang menerapkan prinsip good governance. Karena kita tahu, setiap daerah tidak dapat berjalan sendiri,” pungkas Tomsi.
