KENDARINEWS.COM-– Bupati Buton Tengah (Buteng), Azhari, menunjukkan komitmennya yang tinggi terhadap pendidikan dengan terjun langsung memimpin proses seleksi wali asuh untuk Sekolah Rakyat di Buteng. Langkah ini menegaskan betapa pentingnya peran wali asuh dalam memastikan keberhasilan program pendidikan yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Sosial RI.
Peserta seleksi yang berasal dari unsur PNS, PPPK, dan PPPK paruh waktu, mengikuti proses seleksi dengan antusias. Bupati Azhari menegaskan bahwa seleksi ini bukan sekadar formalitas, melainkan upaya serius untuk memilih individu-individu yang memiliki komitmen, dedikasi, serta kepedulian tinggi terhadap pendidikan anak-anak Buteng.
“Seleksi ini bukan sekadar formalitas, melainkan upaya memastikan bahwa calon wali asuh memiliki komitmen, dedikasi, serta kepedulian terhadap pendidikan anak-anak kita. Wawancara dilakukan langsung untuk mengetahui kelayakan setiap calon,” tegas Azhari saat memimpin seleksi.
Ia mengungkapkan bahwa wali asuh yang terpilih akan memegang peran sentral dalam mendukung dan memastikan keberlangsungan program Sekolah Rakyat. Mereka akan menjadi mentor, pembimbing, dan motivator bagi para siswa, membantu mereka meraih potensi terbaiknya.
Saat ini, terdapat 150 siswa yang membutuhkan pendampingan, terdiri dari 50 siswa SD, 50 siswa SMP, dan 50 siswa SMA. Untuk memastikan pendampingan yang optimal, Pemkab Buteng menyiapkan 15 wali asuh dengan skema pendampingan 1 wali untuk 10 siswa, serta 6 wali asrama yang bertugas menjaga dan membimbing siswa di lingkungan asrama.
“Para wali asuh dan wali asrama berasal dari unsur ASN. Mereka tetap menerima gaji pokok dari pemerintah daerah. Sementara tunjangan kinerja (tukin) per bulan akan diberikan oleh Kementerian Sosial RI. Wali asrama akan tinggal di dalam asrama guna memastikan pengawasan penuh terhadap para siswa,” ungkapnya, menjelaskan dukungan yang diberikan kepada para wali asuh.
Azhari menambahkan bahwa peserta yang belum lolos seleksi tahun ini masih memiliki peluang untuk dipanggil kembali pada tahun mendatang. Seiring dengan rampungnya pembangunan gedung baru Sekolah Rakyat di Desa Balobone Kecamatan Mawasangka, jumlah peserta didik diproyeksikan meningkat menjadi 100 hingga 200 siswa per jenjang tiap angkatan.
“Tahun depan gedung permanen Sekolah Rakyat akan dibangun. Kita berharap, kedepannya Sekolah Rakyat beroperasional dengan baik di Buton Tengah. Sehingga dapat menjadi model pendidikan yang mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Buton Tengah,” pungkasnya, menyampaikan harapan besar terhadap program ini.
Sebagai bagian dari tahap persiapan, Pemkab Buton Tengah telah menjadwalkan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh peserta didik pada 22 September. Siswa direncanakan mulai masuk asrama pada 26 September 2025, menandai dimulainya babak baru dalam dunia pendidikan di Buton Tengah. (deh)
