Mengenal Filosofi Sholat Dhuha

KENDARINEWS.COM—Sebagaimana tercermin dalam diri Rasulullah SAW. Sholat bagi Rasulullah merupakan manifestasi takwa, cinta, dan syukurnya kepada Allah. Selain itu shalat juga berfungsi sebagai riyadhah ruhiyah (olah jiwa) yang mendatangkan kenikmatan, keindahan, dan kebahagiaan.

Rasulullah SAW telah mewasiatkan kepada umatnya melalui sahabat Abu Hurairah dan Abu Darda untuk menjalankan shalat Dhuha secara rutin setiap hari. Beliau juga menjelaskan bahwa sedekah harus dikeluarkan untuk tiga ratus enam puluh ruas tulang yang ada pada tubuh kita, sehingga kita dianjurkan untuk bersedekah setiap hari untuk setiap ruas tersebut. (H.R Abu Daud dan Ahmad dari Abu Buraidah).
Sholat dhuha mengandung makna filosofi yang sangat dalam.

Berikut tiga makna filosofi dari shalat Dhuha, yang dilansir dari buku ‘Berkah Shalat Dhuha karya M. Khalilurahman Al Mahfani

  1. Ingat Kepada Allah Ketika Senang
    Pada umumnya, manusia cenderung mengingat Allah Ketika memiliki masalah atau mengalami musibah, Tetapi, ketika hidupnya sejahtera tanpa ada masalah maupun musibah, kebanyakan manusia lupa kepada Tuhannya. Kondisi seperti inilah yang Allah tegaskan dalam Al-Quran sebagai berikut:
    فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ
    وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ
    “Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: “Tuhanku telah memuliakanku” dan adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku“. (Q.S. Al-Fajr: 15-16)

Salah satu upaya untuk mengingat Allah adalah mendirikan shalat. Sebab, shalat merupakan media berdzikir kepada Allah. Sebagaimana kita ketahui shalat merupakan rangkaian gerakan dan doa (dzikir lisan). Sholat dhuha merupakan salah satu shalat sunah yang sangat diajurkan untuk dikerjakan pagi hari, yaitu setelah matahari menampakan sinarnya sampai menjelang tebgah hari. Saat-saat seperti ini biasanya pikiran masih tenang, badan masih bugar, dan tenaga masih kuat dengan ditemani hangatnya sinar matahari yang menyehatkan tubuh. Pada saat itu pula, udara masih belum terkontaminasi. Keadaan ini tentu sangat kondusif untuk kita berkreasi, beraktivitas, dan mengeksplorasi kemampuan diri dalam upaya pencapaian kinerja yang optimal dalam pekerjaan.

  1. Perwujudan Syukur kepada Allah
    Bersyukur kepada Allsah merupakan konsekuensi logis manusia sebagai makhluk yang telah diciptakan dan dilimpahi aneka kenikmatan serta anugerah yang besar.
    Dalam bahasa sederhananya, manusia harus tahu berterima kasih. Allah SWT berfirman:
    اذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِࣖ ۝
    “Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (Q.S. Al-Baqarah:152)

Syukur merupakan salah satu maqam (derajat) yang tinggi seorang hamba dari sisi Allah. Rasa syukur itulah yang menjadikannya sadar dan termotivasi untuk melanggengkan ibadahnya kepada Allah.

  1. Tawakal dan Berserah Diri kepada Allah sebagai Pengatur Rezeki
    Tawakal merupakan upaya berserah diri kepada Allah diiringi keyakinan bahwa apa yang akan ia peroleh dari usahanya itu adalah terbaik menurut Allah. Tentunya itu yang terbaik baginya juga. Allah SWT berfirman:
    اِذْ هَمَّتْ طَّۤاىِٕفَتٰنِ مِنْكُمْ اَنْ تَفْشَلَاۙ وَاللّٰهُ وَلِيُّهُمَاۗ وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ ۝
    “(Ingatlah) ketika dua golongan dari pihak kamu ingin (mundur) karena takut, padahal Allah adalah penolong mereka. Oleh karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.” (Q.S Ali Imran:122)

Keyakinan dapat membawa ketenangan batin dan melindungi seseorang dari depresi, stres, keputusasaan, dan tekanan emosional lainnya ketika harapannya tidak terpenuhi. Allah menjamin rezeki bagi mereka yang sungguh-sungguh bertawakal kepada-Nya. Salah satu bentuk tawakal adalah melaksanakan shalat Dhuha di pagi hari. Luangkan waktu sejenak untuk melaksanakan shalat Dhuha sebelum memulai aktivitas, serahkan semua urusan kepada Allah, dan mintalah rezeki yang terbaik.(KN)