dr. Putu juga menekankan pentingnya dukungan keluarga dalam proses kesembuhan pasien gangguan jiwa. Ia mengimbau masyarakat yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan jiwa untuk memastikan bahwa mereka rutin berobat dan mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.
“Ketika pasien sudah diserahkan kepada keluarga dan kondisinya sudah mulai sehat, keluarga harus tetap mengawasi agar tetap rutin mengkonsumsi obat,” ujarnya.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan yang ketat terhadap pasien gangguan jiwa setelah mereka dipulangkan dari rumah sakit. Peran keluarga sangat krusial dalam memastikan bahwa pasien mematuhi pengobatan yang diberikan oleh dokter. Dalam banyak kasus, kembalinya gejala gangguan jiwa dapat dicegah dengan kepatuhan terhadap pengobatan.
“Sekali lagi kami seluruh civitas hospitalia RSJ Provinsi Sultra, mengucapkan turut berbelasungkawa dan prihatin atas kejadian penganiayaan oleh orang dengan gangguan jiwa yang mengakibatkan berpulangnya Bapak Karim. Semoga almarhum diampunkan segala dosa, diterima segala amal ibadahnya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,”pungkasnya.(rah/KN)
